Kopi Pagi Harmoko: Jangan Tunggu Badai Berlalu

Senin 13 Feb 2023, 06:00 WIB

Inilah yang perlu disikapi oleh setiap anak negeri di era kini, agar mampu tampil bagaikan ksatria pilih tanding dalam menghadapi beragam ancaman yang sedang melanda negerinya.

Bahkan, untuk menjadi ksatria pinilih perlu menambahkan sikap " tatag", "teteg" dan "tutug" seperti dikatakan Pak Harmoko dalam kolom “Kopi Pagi” di media ini.

Tatag berarti tidak was - was, tidak sumelang sekalipun peralatan dan sarana terbatas, siap melaksanakan  tugas di mana saja dan kapan saja.
Teteg artinya tidak tergoyahkan oleh keadaan dan hambatan.

Tutug adalah selesai dan tuntas. Ibarat sebuah perjalanan sampai tujuan, kemudian kembali dengan selamat membawa hasil sebagaimana diharapkan. Perlu keteladanan para elite politik. Keteladanan mereka yang hendak terjun ke dalam politik praktis baik dalam bursa capres – cawapres, caleg maupun calon kepala daerah, tahun depan.

Ikut berkontribusi membangun negeri, bukan sebatas seni meraih kekuasaan, tetapi bagian tak terpisahkan dari bela negara sebagaimana kewajiban setiap warga ketika negaranya menghadapi berbagai macam problema.

Memang masalah pada akhirnya akan terurai, seberat apapun cobaan akan berakhir, bagaikan “badai pasti berlalu”. Meski begitu, jangan lantas tak berbuat sampai menunggu badai itu berlalu. 

Kita harus banyak berbuat agar badai politik atau badai ekonomi tidak datang menerjang, kalaupun datang hanya sebatas singgah untuk segera berlalu.
Ingat! Jangan menunggu sebuah keajaiban.

Dalam filosofi Jawa dikenal  “ Jer basuki mawa beya” yang artinya untuk  memperoleh keberhasilan dalam usaha mencapai tujuan atau cita-cita, diperlukan kerja keras dan pengorbanan. Termasuk berkorban waktu, tenaga, modal, dan pikiran.

Intinya berusaha keras sekuat tenaga. “Jika tidak bisa terbang, berlarilah. Jika tidak bisa berlari, berjalanlah. Jika tidak bisa berjalan, merangkaklah..” seperti cuplikan lirik lagu “Not Today” nya BTS, boyband beken asal Korea Selatan.

Tidaklah bermoral hanya duduk diam bertopang kaki demi keselamatan diri sendiri hingga badai pergi, sementara yang lain susah payah bagaimana menghalau badai. (*).

Berita Terkait

Safari dan Aspirasi Politik 

Kamis 16 Feb 2023, 09:42 WIB
undefined
News Update