Water Toren Peninggalan Belanda di Rangkasbitung Lebak Bisa Menumbuhkan Ekonomi Warga

Jumat 10 Feb 2023, 16:00 WIB
Bangunan water toren peninggalan zaman Belanda di Rangkasbitung, Lebak. (Foto: Ist).

Bangunan water toren peninggalan zaman Belanda di Rangkasbitung, Lebak. (Foto: Ist).

LEBAK, POSKOTA.CO.ID –  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, mengklaim bahwa destinasi wisata sejarah water toren yang direvitalisasi, bakal mendongkrak ekonomi masyarakat Lebak.

Soalnya, dengan telah dibukanya objek wisata bangunan kuno peninggalan zaman Belanda tersebut, bakal menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke Rangkasbitung, khususnya ke destinasi wisata sejarah water toren.

Saat ini keberadaan bangunan kuno yang dibangun oleh kolonial Belanda pada tahun 1931 silam, sekarang sudah diperindah dan dilengkapi dengan sarana penunjang wisata, seperti bangunan taman serta fasilitas lainnya. 

Dulu, sarana penampungan dan pengaturan air waktu zaman Belanda sempat terbengkalai setelah tidak difungsikan sejak tahun 1970 sebagai mana mestinya. 

Namun, pada tahun 2022 lalu Pemkab Lebak melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Lebak, telah melakukan revitalisasi dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp 900 juta dari APBD Lebak 2022. 

Setelah selesai dilakukan revitalisasi, pada awal Januari 2023, Bupati Lebak Iti Oktavia Jayabaya, telah meresmikan dan menetapkan jika bangunan water toren sah menjadi destinasi wisata bersejarah di Rangkasbitung, Lebak.

Peresmian itu dilakukan dengan penandatanganan prasasti, gunting vita, pembagian akta legalitas dan kegiatan lainnya di kawasan water toren tersebut.

"Keberadaan Cagar Budaya perlu dilestarikan dan dikelola secara tepat, melalui upaya perlindungan, pengembangan pariwisata dan pemanfaatannya," ungkap Bupati Lebak, Jum'at (10/2/2023). 

Pemkab Lebak, kata Bupati, perlu memahami bajwa hidup itu di tiga dimensi, yaitu dimensi masa lalu, masa kini dan di masa yang akan datang. Sehingga yang dapat mendorong rasa cinta terhadap budaya perlu digalakkan. 

"Seperti pada water toren peninggalan zaman Belanda ini. Pada tahun 1931 silam bangunan ini didirikan oleh Belanda, sekarang kita kelola menjadi destinasi wisata, dan ke depannya ini akan jadi sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar," ujarnya.

Bupati meyakini, jika destinasi wisata sejarah water toren ini akan mampu mendongkrak ekonomi masyarakat, karena seiring dengan kemajuan dunia pariwisata di Lebak, maka akan tumbuk simpul-simpul ekonomi.

"Bangunan kuno peninggalan zaman Belanda ini akan membawa sumber kehidupan bagi masyarakat. Karena dengan menjadi destinasi wisata dan banyak dikunjungi para wisatawan, pelaku ekonomi kreatif akan tumbuh seiring majunya wisata sejarah ini," tuturnya.

Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lebak, Imam menambahkan, revitalisasi water toren yang dilakukan diharapkan secara berkelanjutan dapat memberikan dampak yang positif bagi masyarakat, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. 

"Kesejahteraan bagi masyarakat, serta agar tetap selaras dalam melestarikan alam maupun budaya yang terdapat di kawasan wisata, sebagai ciri khas dan nilai kearifan lokal yang menjadi keunikan masyarakat serta menjadi citra positif pariwisata Kabupaten Lebak," tambahnya. (Samsul Fatoni).

Berita Terkait

News Update