LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Bangunan water toren peninggalan zaman Belanda di Rangkasbitung, Lebak memiliki ciri khas dan keunikan, yang tidak bisa ditemukan pada bangunan lain di wilayah tersebut.
Bangunan menara air yang memiliki nilai sejarah tersebut dibangun dengan konsep arsitektur Belanda.
Sehingga nampak perbedaan dan keunikan bangunan water toren dengan bangunan lainnya di masa kini.
Karakter bangunan yang memiliki ketinggian 9 meter tersebut terlihat berbentuk silindris dan bagian atasnya berbentuk oktagon persegi delapan.
Pada tengah-tengah bangunan terdapat dua lubang bulat berbentuk besar, namun tidak diketahui fungsi dari kedua lubang bangunan tersebut.
Selain itu, kalau terlihat dari kejauhan, bangunan menara air bersejarah itu seperti terbuat dari batu yang disusun rapi.
Namun ternyata, batu-batu tersebut merupakan bahan bangunan selain batu bata yang biasa digunakan untuk bangunan gedung saat ini.
Pada atas pintu masuk water toren terdapat angka tahun 1931, yang menunjukan bahwa water toren itu dibangun dan diresmikan tahun 1931 oleh Pemerintahan Hindia Belanda, sebagai sarana penampungan dan penyaluran air bersih.
Menurut catatan sejarah, bangunan water toren tersebut berfungsi untuk kepentingan dalam memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat Rangkasbitung, pada zaman Belanda sejak tahun 1931 silam.
Jika melihat dari tahun pembangunan pada water toren tersebut, hingga saat ini usia bangunan terhitung selama 92 tahun.
Namun kondisi gedung tersebut masih kokoh, hingga saat ini dilakukan revitalisasi oleh Pemkab Lebak.