IGK Manila: PSSI Butuh Ketum yang Mampu Bawa Sepak Bola Indonesia Mendunia

Kamis 09 Feb 2023, 18:27 WIB
Kandidat calon Ketua Umum PSSI.

Kandidat calon Ketua Umum PSSI.

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Persaingan Calon Ketua Umum (caketum) PSSI hingga kini masih terus dibicarakan. Mantan manajer Persija Jakarta IGK Manila mengatakan PSSI membutuhkan ketua umum yang mampu membawa sepak bola Indonesia bersaing di kancah dunia.

Saat ini ada lima orang yang maju sebagai caketum PSSI. Kelima nama yang mencalonkan diri untuk menggantikan Mochamad Iriawan itu adalah La Nyalla Mattalitti, Doni Setiabudi, Erick Thohir, Fary Djemy Francis, dan Arif Putra Wicaksono.

IGK Manila menyoroti sosok Erick Thohir dalam daftar caketum PSSI tersebut. Ia mengatakan Erick bukan orang baru dalam sepak bola Indonesia. Ia mengakui sudah mengenal Erick Thohir sejak lama saat dirinya menjadi manajer Persija Jakarta tahun 1997 hingga membawa Persija juara di tahun 2001. 

Pada periode itu, kata Manila, peran Erick Thohir sangat besar atas prestasi yang diraih Persija Jakarta. 

 

Menurutnya, Erick Thohir merupakan sosok yang lengkap sebagai calon ketua umum PSSI, sebab selain memiliki pengalaman yang panjang di sepak bola Indonesia, Erick juga satu-satunya anak bangsa yang punya pengalaman mengurus sepak bola top Eropa, Inter Milan. 

“Pak Erick Thohir saya kenal betul, semua calon-calon itu saya kenal juga semua tapi kalau sekarang gini aja, sepak bola kita kan jangan tradisional lagi, sepak bola Indonesia harus mendunia," kata IGK Manila kepada wartawan, Kamis (9/2/2023).

“Kan sepak bola sekarang ini sudah bisnis besar, tapi bagaimana dia memimpin track recordnya, bagaimana pengalaman dia di sepak bola luar negeri seperti Inter Milan, dalam negeri banyak seperti Persija juga beliau ikut membantu menangani Persija kan," imbuhnya

Dikatakan Manila, saat ini jadi momentum yang tepat bagi sepak bola Indonesia untuk berbenah. Maka, ia pribadi tidak sepakat jika momentum KLB PSSI nanti yang dibahas hanya persoalan uang, bukan gagasan untuk kemajuan sepak bola nasional. 

"Artinya apa, cari pemimpin yang bukan hanya hobi mengurus sepak bola, tetapi berprestasi, sekarang yang menentukan siapa jadi ketua, wakil ketua eksekutif komite itu kan yang punya hak suara. Jadi kalau menurut saya yang penting itu yang punya hak suara, kalau olahraga kayak politik, money politik nggak gerak kita,” ucapnya.

Dikatakan manajer yang sukses mengantar tim nasional Indonesia meraih medali emas sepak bola di SEA Games 1991 ini, para calon harus menjual ide, visi misi kepada voter dan tidak menggunakan politik uang karena cara seperti itu yang merusak sepak bola Indonesia.

“Seharusnya kita jual ide, visi misi saja jangan pakai uang lah, kalau pakai uang kan rusak, artinya begini Indonesia akan dipandang bagus kalau kita berprestasi, kalau berprestasi itu pemimpin yang punya dua hal, pertama nasionalisme tinggi, kedua punya jiwa bisnis gitu lah ya,” ujarnya.

Berita Terkait

News Update