Sosiolog: Caketum PSSI Terpilih Harus Bentuk Komite Tuk Cegah Konflik Antar Suporter

Selasa, 7 Februari 2023 17:10 WIB

Share
Saat laga Persib vs PSS, sosok provokator ini diduga oknum pembuat kerusuhan. Sosiolog meminta agar caketum PSSI terpilih membentuk Komite Suporter tuk cegah konflik. (Foto: Instagram/Persib Day).
Saat laga Persib vs PSS, sosok provokator ini diduga oknum pembuat kerusuhan. Sosiolog meminta agar caketum PSSI terpilih membentuk Komite Suporter tuk cegah konflik. (Foto: Instagram/Persib Day).

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sosiolog dari Universitas Muhammadiyah Malang Dr Wahyudi Winarjo menanggapi peristiwa bentrokan antara Bobotoh dengan suporter PSS Sleman di sela laga Liga 1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Minggu (5/2/2023.

Wahyudi memandang konflik antar suporter adalah masalah yang serius dan harus menjadi perhatian besar dalam agenda Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI nanti. Sebab, jika ini terus dibiarkan dapat merusak wajah sepak bola Indonesia di dunia internasional.

Anggota dewan pakar Forum Akademisi Penggemar Sepak Bola Indonesia (FAPSI) ini berharap kepada para calon ketua umum (caketum) PSSI memberikan atensi besar terhadap konflik rivalitas antar suporter.

Salah satu solusi yang mungkin bisa diperjuangkan oleh para caketum adalah mendorong lahirnya komite suporter dalam statuta PSSI. 

 

 

"Saya kira perlu ada Komite Suporter di PSSI, sehingga PSSI bisa menjadi arbitrator atau fasilitator proses mitigasi dan atau resolusi konflik antar suporter,” kata Wahyudi kepada wartawan, Selasa (7/2/2023).

Wahyudi menambahkan, posisi Komite Suporter harus diisi oleh kalangan profesional yang bekerjasama dengan universitas atau lembaga yang punya perhatian khusus pada sepak bola dalam negeri.

“Kerja Komite Suporter itu nanti juga bisa kerjasama dengan forum pecinta sepak bola yang sifatnya independen yang dibuat oleh rakyat Indonesia. Misal yang sekarang sudah muncul adalah FAPSI,” paparnya.

Menurutnya, butuh suatu wadah atau forum yang membidangi khusus dinamika suporter yang bisa menelurkan ide, gagasan dan memberikan solusi atas problematika yang terjadi di lapangan khususnya menyangkut suporter.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar