ADVERTISEMENT

Roy Marten dan Para Pemain Film 'Uti Deng Keke, Apresiasi Kehidupan Bertoleransi dari Tanah Gorontalo

Rabu, 8 Februari 2023 08:42 WIB

Share
Para pemain film 'Uti Deng Keke'. (ist)
Para pemain film 'Uti Deng Keke'. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Di tengah mencuatnya isu tentang perbedaan di masyarakat kini, hadirlah sebuah film yang mengangkat keberagaman di Indonesia dengan judul 'Uti Deng Keke'.

Film yang dirilis sejak November 2022 ini berlatar belakang kehidupan yang beragam di provinsi Gorontalo, yang terletak di bagian utara Pulau Sulawesi.

Film berdurasi 92 menit, garapan Gema Production yang di produseri oleh Billy Noval Hasan dan Hartono Ko sebagai eksekutif produser, serta  Annisa Queen sebagai co produser, dan Erni Anggraini film ini dibintangi oleh banyak aktor kenamaan diantaranya Gary Iskak, dan Roy Marten, Komika Mongol Stress, Rency Milano dan melibatkan banyak pelaku peran lokal Gorontalo, seperti Addin Hidayat, Didi Roa, Fannita Posumah, Tante Lala, Diva Avida, Akbar Longdong, dan Steyer Djapai.

Bahkan mendapat dukungan dari 2 Bupati yakni Bupati Kabupaten Gorontalo dan Minahasa Utara, Joune Ganda yang turut berakting dalam film 'Uti Deng Keke'.

"Saya sangat mengapresiasi atas keberanian produser film 'Uti Deng Keke' untuk mengangkat cerita daerah lokal, dan ternyata sukses. Mudah-mudahan ini memicu pegiat film daerah lain untuk berani memproduksi film dengan tema lokal," tutur Roy Marten.

Film 'Uti Deng Keke' sendiri berasal dari bahasa Gorontalo, Uti merupakan sebutan untuk anak laki-laki, sedangkan Keke adalah sebutan untuk anak perempuan dalam bahasa Minahasa.

Sepanjang film kita akan disuguhkan pemandangan di Gorontalo, Minahasa, dan juga keindahan kota Manado, dan gorontalo dimana keduanya menjadi roh dalam film 'Uti Deng Keke'.

Film ini mengisahkan kehidupan empat orang sahabat, sejak kecil Meriam, Umar, Ruslan, dan Daniel telah bertekad untuk meraih cita-cita yang sudah mereka ikrarkan di sebuah puncak bukit.

Uniknya mereka memiliki latar belakang agama dan suku,adat dn budaya yang berbeda satu sama lain.

Keberagaman itulah yang membuat film ini menjadi semakin menarik, bagaimana sebuah persahabatan terjalin atas dasar saling menghormati satu sama lain.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT