JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau NFA meminta Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri untuk mengawasi harga eceran tertinggi (HET) beras operasi pasar Bulog di pasaran.
Hal ini guna meredam gejolak harga beras di pasaran.
Adapun HET beras medium operasi pasar Bulog adalah Rp9.450 per kilogram (kg). Sementara untuk wilayah Maluku, dan Papua yakni Rp10.250 per kg.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, pihaknya mendapat perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menggelar operasi pasar secara masif guna menekan gejolak harga beras di pasaran.
“Perintah Beliau, sebelumnya adalah operasi pasar yang masif. Sambil kita minta Satgas Pagan untuk melakukan pengawasan,”ujar Arief dalam keterangannya, Selasa, (7/2/2023).
Arief menjelaskan, pengawasan Satgas Pangan diperlukan untuk memastikan harga beras di tingkat konsumen sesuai HET yakni Rp9.450 per kg.
“Karena kalau di harga eceran tertingginya Rp9.450 tetapi enggak dijagain Rp9.450, gak ada gunanya,” ucapnya.
Adapun rata-rata nasional harga beras medium per Februari 2023 mencapai Rp11.660 per kg. Maka, harga beras sudah naik sekitar Rp850 per kg dibanding Februari 2022 senilai Rp10.810 per kg.
Karena itu, sambung Arief, pihaknya akan menggelontorkan stok beras Bulog ke pasar dalam waktu dekat.
Adapun stok beras Bulog saat ini sebanyak 320.000 ton.
Arier mengatakan pasokan beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) juga sudah berhasil naik dari 12.900 ton menjadi 14.000 ton. Kata dia, Bapanas menargetkan total pasokan beras di Pasar Induk Cipinang bisa mencapai 30.000 ton.