ADVERTISEMENT

Mengenal Sejarah Bangunan Water Toren di Rangkasbitung Peninggalan Kolonial Belanda

Minggu, 5 Februari 2023 11:35 WIB

Share
Bangunan water toren peninggalan zaman Belanda di Rangkasbitung, Lebak. (Foto: Ist).
Bangunan water toren peninggalan zaman Belanda di Rangkasbitung, Lebak. (Foto: Ist).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

"Rangkasbitung sudah menjadi Ibu Kota Kabupaten Lebak ketika Multatuli ada sejak 1856 silam. Nah untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat, maka pemerintahan Hindia Belanda zaman dulu membangun water toren itu sebagai sarana penampungan dan pasokan air bersih," ungkapnya, Minggu (5/2/2023).

Dijelaskannya, water toren di Rangkasbitung tersebut merupakan tempat penampung dan penyalur air bersih. Sementara, water toren di Warung Gunung, Lebak salah bak pengontrol ketika terjadi gangguan kelancaran pasokan air.

"Di Lebak ada dua bangunan water toren yang dibangun secara bersamaan pada zaman Belanda dulu. Yaitu di Warung Gunung dan Rangkasbitung, keduanya punya fungsi yang berbeda, satu untuk penampungan dan penyaluran dan satu lagi untuk pengontrolan," bebernya.

Menurutnya, sumber air yang ditampung pada water toren tersebut berasal dari Gunung Karang di Kabupaten Pandeglang. Dari sumber itu lah, kebutuhan pasokan air bersih terpenuhi secara maksimal.

"Melalui sarana dan sistem pengaturan pasokan air bersih yang dibangun pemerintahan Hindia Belanda itu, kebutuhan air sehari-hari masyarakat Rangkasbitung terpenuhi," ujarnya. 

 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT