Koar-koar Jadi Korban Pemerkosaan, Ternyata PC Memang Diperintah Pakai Baju Seksi

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, membongkar skenario licik pembunuhan berencana Brigadir J yang menurutnya memang sudah direncanakan sejak Juni 2022. Bahkan, kata dia, tragedi maut itu telah dipersiapkan sematang mungkin melalui agenda gladi bersih.

Adapun hal itu dibeberkan Kamaruddin saat menjadi salah satu narasumber di sebuah acara televisi beberapa hari yang lalu. Awalnya, ia mengaku menyayangkan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) kepada Bharada E dengan 12 tahun penjara.

Pasalnya, Kamaruddin menilai dan meyakini bahwa aksi Bharada E sebagai eksekutor nyawa Brigadir J hanyalah untuk mematuhi perintah Ferdy Sambo karena posisinya yang cuma anggota Polri berpangkat rendah.

“Dan dia sudah dipersiapkan dengan peluru, disiapkan senjatanya. Tapi ketika katanya (perintahnya) dihajar bukan ditembak, harusnya kan cegah dulu,” ucapnya dikutip dari kanal YouTube Fokus Terkini TVRI, Jumat (3/2/2023).

“Itu kan pistol ada di pinggang, itu kan ada proses tarik dari pinggang, mengokang, mengarahkan. Kemudian kenapa setelah ditembak justru dia ikut-ikutan menembak Ferdy Sambo ini menembak dinding, ini kan (berarti) bagian dari perencanaan," tambahnya.

Tak hanya itu, Kamaruddin menduga aksi Putri Candrawathi yang berganti pakaian seksi merupakan bagian dari skenario agar seolah-olah ia diperkosa oleh Brigadir J.

"Termasuk nenek Putri itu kan. Nenek Putri ini kan awalnya pakai baju legging itu dari daerah, tapi sesuai skenario mereka ‘kau nanti pakai baju seksi yang pahanya kelihatan sejengkal di atas lutut supaya kau nanti terkesan diperkosa oleh Josua karena kau seksi’," ucap Kamaruddin.

Ia bahkan menyebut pembunuhan Brigadir J sudah direncanakan sejak Juni 2022 dengan peran yang diberikan masing-masing.