ADVERTISEMENT

Pengamat: Jerry Sambuaga Kandidat Tepat Gantikan Johnny G Plate

Rabu, 1 Februari 2023 11:13 WIB

Share
Ilustrasi Reshuffle Kabinet. (ist)
Ilustrasi Reshuffle Kabinet. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Jelang pengumuman reshuffle kabinet yang di kabarkan akan diumumkan Presiden Joko Widodo, pada Rabu (1/2/2023) besok menjadi perbincangan hangat publik terutama partai politik.

Sejumlah nama muncul untuk mengisi posisi kementerian yang akan diganti. Pengamat politik dari Universitas Lampung Bendi Juantara menyebut ada dua aspek yang menjadi pertimbangan Jokowi dalam melakukan perombakan Kabinet Indonesia Maju. Yakni, aspek kinerja dan politik. 

Dari sisi kinerja, menurut Bendi, reshuffle kabinet akan menyasar menteri-menteri yang kinerjanya menurun dan tidak lagi sejalan dengan visi dan misi Presiden Jokowi. 

“Menteri yang kinerjanya dinilai turun dan sudah tidak lagi sejalan peluang digantinya akan semakin besar,” kata Bendi, Selasa (31/1/2023)

Dosen Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Lampung ini melihat, pemerintah Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin memiliki tantangan besar. Di tengah masa pemerintahan yang masih cukup panjang, Indonesia harus menghadapi ancaman resesi ekonomi, krisis pangan dan energy. 

Selain itu, Presiden Jokowi juga masih menargetkan beberapa isu prioritas bisa segera diselesaikan. Mulai dari hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam, optimalisasi sumber energy bersih dan peningkatan ekonomi hijau, hingga digitalisasi ekonomi bagi UMKM. 

“Dengan begitu Jokowi butuh menteri yang dapat membantunya menjalankan program kerja yang tepat sasaran,” ujarnya. 

Dari sisi politik, Bendi menilai, reshuffle kabinet adalah konsekuensi politik dari tim koalisi yang dibangun. Munculnya nama beberapa menteri dari partai koalisi yang akan diganti, menunjukkan sudah tidak ada lagi kecocokan dan kesamaan visi dan misi. Terlebih, bagi beberapa menteri lebih fokus mempersiapan Pemilu 2024. 

“Potensi menteri yang diganti Presiden secara politis menyasar pada menteri-menteri yang tidak lagi sejalan dengan visi misi Presiden dan partai koalisi. Seperti tiga menteri dari partai Nasdem. Menkominfo Johnny G Plate, Mentan SYL, dan Menteri KLHK Siti Nurbaya Bakar,” jelas Bendi. 

“Tapi tidak menutup kemungkinan menyasar pada menteri lain yang berpeluang nyapres pada pemilu 2024, seperti Prabowo, Erick Thogir hingga Airlangga Hartarto” imbuhnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Wanto
Editor: Tri Haryanti
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT