KALIAN harus mempersiapkan diri, persiapan khusus terutama latihan fisik dan mental, kata mas Bro, mengawali obrolan warteg usai maksi bersama sohibnya, Yudi dan Heri, di warteg langganan milik Ayu Bahari.
“Memang akan ada acara apa, pakai persiapan khusus segala. Mau nostalgia mendaki gunung Lawu. Ingat Bro, usia tidak muda lagi, tanya Yudi.
“Siapa yang mau naik gunung. Kalian tidak tahu kalau bulan ini termasuk bulan Rajab yang disebut juga sebagai bulan persiapan, kata mas Bro.
“Maksudnya bagaimana, tolong diperjelas agar tidak salfok, timpal Yudi.
“Kalian tahu kan setelah Rajab, Syaban dan Ramadhan, kata mas Bro.
“Terus hubungannya apa? tanya Heri
“Jadi menurut kakek saya dulu, di bulan Rajab ini saat yang baik untuk melatih diri sebelum memasuki Ramadhan. Ibarat mau mendaki gunung, dengan persiapan maksimal, langkah sampai pucak akan terasa ringan, kata mas Bro.
“Bulan Puasa masih jauh Bro, dua bulan lagi, kata Yudi.
“Justru masih jauh itulah kita persiapkan diri dengan baik.Caranya melatih diri berpikir positif, hilangkan prasangka buruk kepada orang lain. Kendalikan diri untuk tidak terprovokasi dengan kian merebaknya trik dan intrik politik. Endapkan emosi ingin selalu menguasai, kata mas Bro.
“Termasuk tidak tergoda tawaran menggiurkan untuk menjelek jelekkan lawan politik, tambah Yudi.
Bersikaplah sportif dan objektif. Jika terlanjur tergoda melakukannya, sadar diri untuk mengakhiri. Jangan diteruskan karena bisa berbalik kepada diri sendiri. Bertobatlah membuat kegaduhan, kata mas Bro.
“Bro, kita juga perlu persiapan diri mengantisipasi kenaikan harga yang lazimnya terjadi jelang puasa, kata Heri.
“Itu soal lain, kata mas Bro yang dijawab sohibnya, tetapi itu fakta.Setiap jelang Puasa harga cenderung naik. Apakah hal seperti itu tak bisa dicegah atau kita harus berpikir jernih terima kenyataan?.(Jokles)