Proyek Pengendalian Banjir Kanal Bekasi Dikeluhkan Warga Rawalumbu

Minggu 29 Jan 2023, 21:39 WIB
Proyek pengendalian banjir Kali Bekasi, Rawalumbu yang dikeluhkan warga. (foto: Ifand)

Proyek pengendalian banjir Kali Bekasi, Rawalumbu yang dikeluhkan warga. (foto: Ifand)

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Proyek pengendalian banjir Kanal Bekasi paket-1 di wilayah Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kota Bekasi dikeluhkan warga. Pasalnya, tak sedikit bangunan rumah rusak dan lingkungan menjadi kumuh.

Ismu Sutopo, warga RT 05/35, Kelurahan Bojong Rawalumbu, yang mengeluhkan adanya proyek tangul di Kali Bekasi paket 1 ini. Ia merasa terganggu, lantaran pekerjaan tak mempedulikan keamanan dan kenyamanan warga.

"Kok tidak ada kepedulian sama sekali terhadap keselamatan warga sekitar. Jangankan untuk akses kendaraan warga, untuk jalan kaki pun kita kesulitan lantaran tak adanya akses lalu lalang warga. Ini sungguh memprihatinkan," kata Ismu, Minggu (29/1).

Dikatakan Ismu, meski kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut merupakan perusahaan BUMN ternama, para pekerja juga terkesan mengabaikan keselamatan warga. Padahal harusnya dibuatkan jalan masuk untuk pejalan kaki yg diberi pembatas jalan atau jalur pejalan kaki agar tidak was-was saat melintas di lokasi sekitar rumahnya. 

"Pembatas itu diperlukan, karena di lokasi banyak alat berat yang digunakan, kemudian tidak adanya safety officer yang bertugas di sekeliling alat berat yang sedang dioperasikan. Sehingga dikawatirkan akan terjadi kecelakaan, khususnya bagi pejalan kaki yang akan masuk ke rumahnya sendiri," ujar Ismu.

Bahkan, lanjut Ismu, yang membuatnya warga kesal, proyek itu berjalan setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 21.00 dan berlangsung seminggu penuh tanpa libur. Hal itu dinilai sangat menggangu warga karena tidak bisa beristirahat dengan baik.

"Mereka juga meletakkan alat pekerjaan disembarang tempat, halaman kami jadi korban. Mulai dari drum berisi BBM solar yang tumpah ke jalan, dan meletakkan besi panjang begitu saja di badan jalan," keluhnya.

Atas kondisi itu, lanjut Ismu, sejumlah warga mencoba menegur pelaksana di lapangan agar memperhatikan keselamatan warga sekitar. Namun oknum pekerja malah balik menantang dengan penuh arogan. Padahal harusnya kontraktor BUMN ini paham, bagaimana bekerja secara berkualitas.

"Harusnya memang konsultan pengawas dan kontraktor sering turun ke lapangan mengecek kondisinya. Jangan hanya dipercayakan kepada pekerja saja. Namun harus ada pengawasan yang intensif. Karena tanah hasil galian tanggul juga dibuangnya ke balik tanggul sehingga menimbulkan persoalan lain bagi warga," lanjut Ismu.

Pihaknya, sambung Ismu, bersama sejumlah warga juga mengaku sudah mengajukan protes ke Kepala Proyek namun hal itu tidak ditanggapi. Kemudian protes ditujukan ke pelaksana lapangan dan hanya mendapatkan jawaban yang arogan. Yakni ini proyek pemerintah jadi tidak bisa dihentikan oleh warga. 

"Padahal di komplek ini juga banyak warga usia Balita dan Lansia yang butuh istirahat banyak saat malam hari," tukasnya. (Ifand)

News Update