ADVERTISEMENT

Obrolan Warteg: Dunia Boleh Gelap, Kita Tidak

Jumat, 27 Januari 2023 05:00 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

EKONOMI global di tahun 2023 ini akan menghadapi tantangan berat dan
ketidakpastian. Sederet negara diramal akan jatuh ke jurang resesi, setidaknya
sepertiga dunia atau sekitar 70 negara. Dunia dalam keadaan genting, penuh
kegelapan.

“Dunia boleh gelap, tetapi negara kita, terutama kita – kita ini jangan sampai
kegelapan karena tak mampu membayar tarif listrik,” kata mas Bro mengawali
obrolan warteg usai maksi bersama sohibnya, Yudi dan Heri.

“Bro, jangan salah tafsir. Yang dimaksud gelap itu kondisi ekonomi karena
penuh dengan ketidakpastian, bukan gelap karena tanpa penerangan listrik,”
kata Heri.

“Kan keduanya sama –sama gelap akibat ekonomi. Yang satu gelap kondisi
ekonominya, yang satu gelap karena tak mampu membayar listrik akibat
terkena resesi,” urai mas Bro.

“Oh.. aku paham. Karena resesi maka banyak perusahaan mem-PHK
karyawannya karena tak mampu membayar upah akibat usahanya terkena
krisis. Ingat krismon tahun 1988- 1989,” tanya Yudi.

“Ya karena di- PHK massal, nggak punya penghasilan, sementara pengeluaran
sehari – hari harus dipenuhi. Cadangan dana menipis, hingga pengeluaran
diperketat. Kita kan mengalami,” ujar Heri.

“Putusan ada pada kita, mau beli beras agar perut kenyang atau atau beli
pulsa listrik agar rumahnya terang,” kata mas Bro.

“Apa sampai sebegitunya mas?,” tanya Ayu Bahari, pemilik warteg ikut
nimbrung dalam obrolan.

“Iya begitulah, kami mengalami Yu,” urai Heri.

“Nggak usah krismon, saat ini pun ada saudara kita yang mengalami hidup
seperti itu. Memenuhi kebutuhan sehari – hari saja kembang kempis,”

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT