4 Siswa SDN 05 Joglo di Jakarta Barat Nyaris jadi Korban Penculikan
Kamis, 26 Januari 2023 13:35 WIB
Share
Lokasi pelaku percobaan penculikan 4 siswa SDN 05 Joglo, Jakarta Barat. (foto: pandi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Empat siswa SDN 05 Joglo, Jakarta Barat nyaris menjadi korban penculikan orang tak dikenal saat pulang sekolah. Pelaku mengimingi uang Rp350 ribu kepada korban dan memaksa untuk ikut.

Peristiwa itu terjadi persis di taman depan sekolah SDN 05 Joglo, Kembangan, Jakarta Barat pada Jumat (20/1/2023) sekira pukul 5 sore.

Kepala Sekolah SDN 06 Joglo, Nenah Rosita membenarkan adanya dugaan percobaab penculikan kepada empat orang siswanya itu.

Ia menceritakan awalnya keempat siswa yang terdiri dari 3 siswa kelas 6 dan 1 siswa kelas 4, hendak menunggu jemputan setelah selesai sekolah sekira pukul 17.00 WIB. Saat itu ada koordinator kelas yang mengawasi.

"Terus ada 3 pria, 2 orang berkulit bersih memakai jaket dan 1 orang memakai kaos merah menawarkan sejumlah uang Rp 350 ribu kepada anak anak itu, asal si anak mau ikut," kata Nenah kepada wartawan, Kamis (26/1/2023).

 

Saat itu ke 4 siswa tersebut menolak ajakan pelaku. Bahkan salah satu siswa sempat mengancam pelaku akan melaporkan ke pihak kepolisian saat berusaha membujuknya.

"Salah satu dari 4 anak itu teriak 'eh gua laporin ke polisi lu', nah yang 3 orang itu (pelaku) mungkin takut juga si anak ngomong gitu, di taman memamg banyak orang banyak yang jualan, nah terus kabur," paparnya.

Nenah menuturkan pelaku yang diduga berjumlah tiga orang itu datang menggunakan sepeda motor berbonceng tiga. Dua pelaku duduk di motor sementara satu pelaku lain yang mengeksekusi.

 

"Info dari orang tuanya pake motor. Jadi bertiga boncengan yang 2 standby di motor yang satu action. Pada saat anak teriak langsung kabur," tukasnya.

Beruntung, ke 4 siswa tersebut tidak ada yang dibawa kabur para pelaku.

Nenah mengatakan, pihaknya telah mewanti-wanti orang tua siswa agar selalu menjaga anaknya saat pulang sekolah. Ia bahkan sudah memegaskan ke orang tua siswa agar tidak telah ketika menjemput sang anak.

"Kita juga tambah pengawasan kepada siswa saat pulang sekolah, jadi yang biasanya jaga hanya 1 orang kita tambah," paparnya.

Selain itu, pihaknya juga telah menekankan kepada seluruh siswa agar jangan mau diajak pergi oleh orang tak dikenal.

"Alhamdulillah mayoritas siswa sudah paham lah. Apalagi yang sudah kelas 6 SD mereka sudah padam dengan kondisi itu," ucapnya. (Pandi)