ADVERTISEMENT

'Kesambet'  Jalur Sepeda

Jumat, 20 Januari 2023 10:36 WIB

Share
Jalur sepeda di ibu kota mempersempit jalanan.(Foto: Ahmad Trihawaari)
Jalur sepeda di ibu kota mempersempit jalanan.(Foto: Ahmad Trihawaari)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

KEMACETAN arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan di Jakarta belakangan ini dinilai Nurdin sudah tak normal. Selain kian banyaknya jumlah kendaraan , lebar jalan di Jakarta kian menyempit , gegara 'diserobot' jalur sepeda. 

Padahal di jalur yang diwarnai cat hijau itu Nurdin nyaris tak pernah  melihat ada sepeda yang melintas, malahan kerap diserobot sepeda motor bahkan kendaraan roda empat.

"Terus apa gunanya ini jalur hijau ini," gumam Udin, sapaan akrab Nurdin , di atas motor yang ditungganginya di tengah kemacetan.

Sambil perlahan melajukan motornya, Udin bergumam kalau  keberadaan jalur sepeda dinilainya tak ada guna bahkan banyak merugikan sejumlah pihak, termasuk dirinya yang berprofesi sebagai ojek online (ojol) . 

Kemacetan yang diakibatkan adanya jalur sepeda membuat target Udin mendapatkan penumpang terpangkas yang otomatis mengurangi pendapatannya.

Kondisi macet membuat waktu tempuh Udin mengantar penumpang menjadi lama. "Ini mah tua di jalan, bikin senewen. Malah bikin tambah macet," gerutu Udin yang saat ini mulai jengkel lantaran kemacetan tak kunjung lancar.

"Idenya siapa sih ini yang bikin jalur sepeda , kenapa ga buat jalur baru justru malah mengambil jalan yang ada , " kata Udin mencoba mengajak komunikasi dengan pria yang menjadi penumpangnya.

Mendengar pertanyaan Udin, si penumpang mencoba menimpali. "Mungkin maksud dan tujuan dibuatnya jalur sepeda baik , biar warganya pada naik sepeda , tidak naik motor buat ngurangin polusi," ucapnya. 

"Iya emang baik kalo dijalankan sama warga . Tapi ini kan bukan di Belanda yang cuacanya adem sepanjang hari,  ini Jalarta mas,  yang kita tau kalo lagi panas , malah bikin lelah dan mudah kesambet terus gampang emosi," timpal Udin. (yahya)

ADVERTISEMENT

Editor: Idham Kurniawan
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT