JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal mengapresiasi pertumbuhan invetasi di luar Pulau Jawa mencapai 53%, mengindikasikan pemerataan pertumbuhan ekonomi akan lebih merata di seluruh Indonesia.
“Kalau kita lihat perkembangannya sangat baik. Dari sisi perubahan arah investasi ini sudah sangat baik karena selama ini beberapa tahun ke belakang kita melihat bagaimana dominasi Jawa itu kan bahkan lebih dari 50% dari investasi yang masuk ke Indonesia,” ujar Fithra kepada wartawan, Selasa (17/1/2023).
Menurutnya, masifnya investasi yang masuk ke Pulau Jawa beberapa tahun lalu disebabkan kondisi infrastruktur lebih mapan jika dibandingkan dengan wilayah lainnya.
Namun, saat ini kondisi infrastruktur di luar pulau Jawa sudah mengalami perkembangan, menurut Fithra hal itulah yang menyebabkan investasi berbondong-bondong masuk ke luar Pulau Jawa.
“Dan ini artinya kita melihat sudah ke arah yang lebih merata cuma Jawa masih terlihat dominan kenapa masih terjadi seperti ini kita lihat juga dalam perkembangan 10 tahun, kita lihat bahwa pembangunan infrastruktur dasar itu sudah berkembang lebih banyak di daerah di luar pulau Jawa itu yang mudah menyebabkan investasi masuk ke daerah-daerah di luar Pulau Jawa,” terangnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagaimana diketahui berkomitmen membangun Indonesia sentris, di mana pembangunan dan pertumbuhan ekonomi tidak hanya berpusat di Jawa, menurut Fithra hal itu sudah dibuktikan oleh Presiden Jokowi dengan membangun infrastruktur dasar seperti yang terjadi di wilayah Indonesia Timur.
“Tetapi dengan kita membuat fasilitas dasar di luar Pulau Jawa pastinya akan kemudian menarik para investor juga ke sana, terlebih kalau kita lihat beberapa tahun terakhir kita melihat perkembangan seperti di Maluku terutama di Indonesia Timur, Maluku, Maluku Utara dan Sulawesi kemudian tengah dan timur ini kita melihat juga cukup progresif,” jelas Fithra.
Selain pembangunan infrastruktur yang masif, kebijakan hilirisasi bahan mentah tambang Indonesia juga menjadi daya tarik para investor untuk menanamkan investasinya di dalam negeri.
“Karena selain infrastruktur kita fokus di hilirisasi, di mana hilirisasi ini di beberapa produk-produk ekstraktif ini juga pada akhirnya mendatangkan investasi bagaimana China termasuk Jepang juga masuk investor-investor internasional yang lain juga,” paparnya.
Lokasi pertambangan hilirisasi yang menurutnya banyak didominasi berada di luar Jawa, Fithra berpendapat proporsi investasi yang masuk pada bidang tersebut akan semakin menurunkan dominasi Jawa.
“Nah ini sepertinya saya lihat proporsinya akan semakin mengecil dominasi yang di Jawa. Dan wilayah lain itu akan lebih besar artinya dalam konteks pembangunan ekonomi ini akan seharusnya menjadi lebih merata,” jelas Fithra.