Rokok Kretek Filter hingga Kayu Bakar Jadi Penyumbang Kemiskinan di Banten

Selasa 17 Jan 2023, 14:46 WIB
Tabel komoditi yang berpengaruh besar pada kemiskinan di Banten (dok. BPS Banten)

Tabel komoditi yang berpengaruh besar pada kemiskinan di Banten (dok. BPS Banten)

SERANG, POSKOTA.CO.ID – Angka kemiskinan di Provinsi Banten bertambah 15 ribu per September 2022. Data tersebut berdasarkan hasil survei BPS.

Kepala BPS Banten, Dody Herlando mengatakan, persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin.

Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. Indeks kedalaman kemiskinan mengindikasikan jarak rata-rata pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. 

"Indeks keparahan kemiskinan mengindikasikan ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin," katanya, Selasa (17/1/2023).

Berdasarkan data, indeks Kedalaman Kemiskinan turun dari 1,025 pada Maret 2022 menjadi 0,790 pada September 2022.

Sedangkan indeks Keparahan Kemiskinan juga turun dari 0,270 menjadi 0,157 pada periode yang sama.

Namun Garis Kemiskinan (GK) per Rumah Tangga (Ruta) miskin di Banten berada diatas GK per rumah tangga miskin nasional.

Pada September 2022, secara rata-rata 1 rumah tangga miskin di Banten memiliki 4,42 anggota rumah tangga. GK Rp2.646.466 per Ruta miskin dan Rp598.748 per kapita

"Sedangkan Nasional memiliki Rp2.324.274 per Ruta miskin dan Rp535.547 per kapita," jelasnya.

Ia menerangkan, komoditi makanan penyumbang kemiskinan di wilayah perkotaan adalah rokok kretek filter 17,75 persen, beras 15,38 persen, daging ayam ras 4,21 persen, telur ayam ras 2,95 persen, kopi bubuk & kopi instan (sachet) 2,51 persen.

Sedangkan, komoditi makanan penyumbang kemiskinan di wilayah perkotaan pedesaan yakni beras 20,95 persen, rokok kretek filter 16,05 persen, telur ayam ras 3,41 persen, daging ayam ras 3,04 persen, kopi bubuk & kopi instan (sachet) 2,79 persen.

Berita Terkait
News Update