Polisi Dalami Kelompok Orang Ngaku Wartawan yang Lakukan Aksi Memeras di Bogor

Sabtu 14 Jan 2023, 18:03 WIB
Dua pria yang mengaku wartawan dan memeras di Bogor, diringkus polisi. (foto: panca)

Dua pria yang mengaku wartawan dan memeras di Bogor, diringkus polisi. (foto: panca)

BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Dua pria berinisial AY dan Z ditangkap polisi usai mengaku wartawan dan melakukan aksi memeras pengurus RW di Desa Sibanteng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor.

Polisi menduga ada kelompok orang yang mengaku wartawan hingga melakukan aksi memeras di Kabupaten Bogor. Juga, Polisi akan mendalami aksi kelompok ini. 

"Kalau informasi yang masuk dari kami, ada beberapa kelompok orang yang memiliki beberapa kebiasaan seperti ini," kata Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin kepada wartawan di Mapolres Bogor, Jalan Tegar Beriman, Cibinong, Sabtu (14/1/2023).

Kapolres AKBP Iman menegaskan akan mendalami terkait adanya dugaan kelompok orang tersebut. Serta mendalami apakah ada keterkaitannya dengan dua orang mengaku wartawan yang berhasil ditangkap.

Dua pria yang mengaku wartawan di Bogor diringkus polisi,. (foto: panca)

"Namun kami masih melakukan pendalaman apakah ada keterkaitan dengan yang saat ini kami amankan atau kelompok yang berbeda," ujarnya.

Iman tidak menutup kemungkinan adanya kelompok orang-orang lain yang memeras dengan modus mengaku wartawan. Bahkan yang bergerak secara berkelompok.

"Yang saat ini kami tangani baru satu, kami masih melakukan pendalaman ada atau tidaknya kelompok lain yang menggunakan modus sama," ucapnya.

Kapolres Bogor ini pun mengatakan, keduanya mengaku baru pertama kali melakukan aksi memeras terhadap Ketua RW tersebut. Iman mengimbau warga melapor ke polisi apabila menemukan hal serupa.

"Saya mengimbau kepada masyarakat yang menjadi pejabat di daerah terutama yang menjadi sasaran dari pada oknum yang suka ngaku-ngaku wartawan media dengan menakut-nakuti. Saya mengimbau masyarakat agar segera melaporkan kepada kami," kata Iman.

Iman juga meminta kepada warga untuk lebih mengetahui mengenai mekanisme pemberitaan. Karena masyarakat awam rawan terkena pemerasan dengan modus seperti itu.

News Update