PDI Perjuangan (PDIP) menjadi satu-satunya partai di parlemen yang masih bersikukuh mengusulkan wacana sistem proporsional tertutup atau mencoblos partai politik (parpol) di Pemilu 2024.
Wacana itu pertama kali dilontarkan oleh partai besutan Megawati Soekarnoputri pada Februari 2022 lalu. PDIP menganggap sistem proporsional terbuka atau mencoblos calon anggota legislatif (caleg) yang diterapkan saat ini menelan ongkos Pemilu mahal.
Kalau parpol pada ribut soal sistem Pemilu proporsional tertutup, masyarakat sepertinya gak terpengaruh. Dari obrolan jalanan, malah banyak masyarakat yang belum kefikir soal pemilu.
"Kalau sekarang mah mending mikir ekonomi dulu. Gimana caranya mutarin uang penghasilan biar cukup sebulan, anak dan istri sejahtera," ungkap Agus, warga Kampung Makasar, jakarta Timur.
Amir Warga lainnya nyeletuk, pemilu terserah nanti aja. "Mau terbuka, tertutup, gak ngaruh. Yang penting gak ribet nyoblos pilihannya."
Ya! Masyarakat, rakyat memang gak mau ikut ribet, soal sistem Pemilu proporsional tertutup atau terbuka pada Pemilu nanti.
Kita cuma berharap sistem apapun yang dipilih, parpol sudah mempersiapkan kader-kader kredibel yang bekerja untuk kepentingan rakyat.(*)