ADVERTISEMENT

Dampak Luapan Sungai Cidurian, Puluhan Hektare Sawah Terendam

Sabtu, 7 Januari 2023 11:59 WIB

Share
Wilayah persawahan di Kabupaten Tangerang yang terendam banjir. (ist)
Wilayah persawahan di Kabupaten Tangerang yang terendam banjir. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID -  Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang memantau daerah persawahan yang terendam banjir akibat luapan Sungai Cidurian di dua Kecamatan Kresek dan Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang.

Luapan Sungai Cidurian terjadi sejak tanggal 30 Desember 2022.

“Area yang terendam ini imbas dari banjir yang melanda wilayah Kresek dan Jayanti, ini yang menyebabkan beberapa area persawahan milik petani di daerah tersebut terendam banjir,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang, Asep Jatnika Sutrisno, Sabtu (7/1).

Berdasarkan laporan dari Penyuluh Pertanian dan Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), terdapat 4 wilayah desa dari 2 kecamatan yang terdampak akibat banjir luapan sungai Cidurian, yakni Kecamatan Kresek di Desa Koper 5 hektare, Desa Pasir Ampo 8 hektare, sedangkan Kecamatan Jayanti Desa Cikande 5 hektare dan Desa Pasir Gintung 7 hektare.

Hasil pencatatan petugas penyuluh dan POPT, usia pertanaman padi yang terendam banjir di wilayah Kresek umur 7- 20 HST dan wilayah Jayanti umur 25 - 35 HST.

“Data sementara hasil monitoring petugas kami di lapangan jumlah persawahan yang terendam banjir ada 24 hektare di wilayah Kresek dan Jayanti, laporan yang kami terima kemarin tanggal 3 Januari 2023,” ungkapnya.

Asep mengatakan, upaya yang dilakukan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten selain mencatat dan monitoring area persawahan yang terendam banjir yaitu melakukan analisa dan menghitung jumlah sawah yang terendam banjir.

Kedua, melakukan analisa jumlah kerugian terhadap lahan sawah yang masuk dalam katagori fuso yang diderita petani kelompok tani sehingga dapat diketahui berapa banyak yang akan diberi batuan benih dalam membantu petani meringankan kerugiannya.

“Ketiga, pascabanjir akan dilakukan permintaan bantuan bibit atau benih padi ke pemerintah provinsi atau pusat sesuai dengan jumlah luasan lahan sawah yang terkena fuso sesuai dengan hasil analisa. Petugas kami baik penyuluh pertanian dan Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan akan selalu pantau kondisi terkini,”ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tangerang, wilayah Kresek, Jayanti dan Gunung Kaler sampai saat ini masih banjir merendam perkampungan penduduk, jalan desa dan persawahan. (Veronica Prasetio)

ADVERTISEMENT

Reporter: Veronica Prasetio
Editor: Tri Haryanti
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT