ADVERTISEMENT

Pengamat Dorong Revolusi Sepak Bola Indonesia: Blacklist Pejabat Lama PSSI

Rabu, 4 Januari 2023 20:07 WIB

Share
Ketua umum PSSI, Mochamad Iriawan (kiri) dan dan Sekjen, Yunus Nusi. (Foto/yoga)
Ketua umum PSSI, Mochamad Iriawan (kiri) dan dan Sekjen, Yunus Nusi. (Foto/yoga)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat sepak bola nasional, Sigit Nugroho mendukung desakan publik agar dilakukan revolusi sepak bola Indonesia. Ia menilai langkah pertama yang harus dilakukan adalah merombak total kepengurusan PSSI saat ini. 

Sebab, keinginan pecinta sepak bola agar PSSI berubah secara total tampaknya akan sia-sia karena pengurus PSSI saat ini dihuni oleh orang-orang yang punya sifat transaksional. 

“Desakan masyarakat sepak bola itu bagus dan normal. Saya apresiasi, tapi harus saya sampaikan dengan jujur, itu nyaris tidak mungkin terjadi saat ini,” kata Sigit kepada wartawan, Rabu (4/1/2023).

Menurut Sigit, perubahan total sangatlah tepat agar kepengurusan saat ini diganti. Desakan itu buat Sigit sangat bagus, agar kebiasaan pengurus yang di kepalanya hanya transaksional bisa disingkirkan. Namun, para pengurus ini, kata Sigit selalu menjadikan kongres sebagai tempat mengumpulkan pundi-pundi rupiah.

“Perubahan total, berarti mengubah susunan pengurus, juga mengubah tradisi bersifat transaksional dalam kongres. Bukankah sudah beberapa dekade ini Kongres PSSI ibarat lebaran bagi para voter?,” ucapnya.

Sigit pun memastikan, pengurus PSSI saat ini sudah mengetahui cara agar tetap berada dalam kepengurusan PSSI. Bahkan, orang yang sudah dilarang oleh TGIPF atas tragedi Kanjuruhan Malang masih berkeinginan besar untuk maju mencalonkan diri kembali.

“Para pengurus sudah hafal bagaimana cara masuk di jajaran penting PSSI. Pejabat lama yang oleh TGIPF di black list saja, masih mau maju lagi. Mereka paham, tak ada statuta yang bisa mengganjal mereka,” jelasnya.

Untuk itu, Sigit Nugroho menyarankan agar Pemerintah mengambil alih penyelamatan PSSI dari pengurus saat ini dengan tidak memberikan sponsorship pada Liga 1 Indonesia, jika pengurus PSSI saat ini tetap ngotot tidak mengundurkan diri dari kepengurusan.

“Pemerintah punya posisi tawar untuk "membantu" memilihkan tokoh-tokoh yang kapabel, tanpa harus dituding intervensi. Misal, dengan menekan BUMN agar tidak mensponsori Liga 1-3 selama pejabat lama masih bercokol,” tegasnya.

Lewat langkah tersebut, kata Sigit, masyarakat akan menekan para pengutus PSSI yang lama untuk mundur demi kemajuan sepak bola Indonesia.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT