ADVERTISEMENT

Saat Mengemis Kakinya Pincang, Pas Ketemu Petugas Sudinsos Bisa Lari Kencang

Selasa, 3 Januari 2023 18:18 WIB

Share
PMKS berpura-pura tidak bisa jalan dijaring di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. (Ist)
PMKS berpura-pura tidak bisa jalan dijaring di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. (Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTAPOSKOTA.CO.ID - Ribuan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dijaring petugas Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Jakarta Barat.

Modus para PMKS tersebut berpura-pura pincang hingga sakit.

"Selama tahun 2022, total ada sebanyak 1.465 PKMS kita jaring," kata Kepala Sudinsos Jakarta Barat, Suprapto kepada wartawan, Selasa (3/1/2023).

Suprapto menjelaskan, ribuan PMKS itu terjaring saat tengah mengemis di jalanan ibukota ataupun di pusat keramaian   di delapan Kecamatan di wilayah Jakarta Barat.

Dalam aksinya, para PMKS tersebut ada yang berpura-pura sakit. Bahkan beberapa di antara mereka ada yang berpura-pura pincang hingga tidak bisa jalan.

"Misalnya mereka berpura-pura sakit, tidak bisa jalan, kemudian ditandu ataupun diangkut oleh anak ataupun orang lain. Sehingga mendapat belas kasih dari orang-orang yang ada di situ, khususnya tempat banyak berkumpul orang untuk memberikan uang atau rupiah," jelas Suprapto.

Rupanya, para PMKS yang biasa terlihat menggunakan tandu dengan dibantu oleh seorang pemandu hanyalah modus belaka.

PMKS tersebut ternyata masih sehat wal afiat alias sama sekali tidak sakit. Bahkan ada PMKS yang menggunakan tandu, namun saat akan dijaring mereka justru lari terbirit.

"Nah ini memang banyak yang berpura-pura sakit atau tidak bisa jalan, lumpuh dan digendong atau ditandu oleh seorang anak ya. Tapi setelah petugas mendapati sering dan melihat mereka ternyata bisa berjalan. Setelah akan kita jangkau atau akan kita amankan, dia bisa berdiri, bangun dan lari menghindari petugas P3S," ungkap Suprapto.

Hal tersebut jelas sangat meresahkan masyarakat. Sudinsos akan terus melakukan penjangkauan kepada PMKS yang masih nekat mengais rejeki dengan cara yang tidak manusiawi itu.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Pandi Ramedhan
Editor: Idham Kurniawan
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT