Kasus Tukang Urut Siram Air Keras ke Istri dan Anak Tiri Hingga Tewas, Tetangga Ungkap Pergaulan Korban dan Pelaku

Selasa 03 Jan 2023, 06:16 WIB
Rumah kontrakan istri dan anak yang tewas disiram air keras oleh suaminya sendiri di kawasan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat. (Foto: Pandi/poskota)

Rumah kontrakan istri dan anak yang tewas disiram air keras oleh suaminya sendiri di kawasan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat. (Foto: Pandi/poskota)

Dia merasa cekcok tersebut hal biasa dalam rumah tangga. Karena itu, Sumiyati tak pernah menanyakan masalah apa yang diributi. Dia juga gak mau tahu masalah rumah tangga orang lain.

Korban SS diketahui juga sering tidak pulang ke rumah kontrakan. Entah kemana dia pergi, saat keluar, sang anak dititipkan ke tetangga.

"Istrinya juga sering gak pulang ke rumah, kalo gak pulang anaknya dititipin ke tetangga, jadi tar malam (pulang kerja) diambil sama suaminya," ungkap Sumiyati.

Terpisah, tetangga lain, Rafei mengatakan, tersangka kesal dengan istrinya diduga karena korban kerap tidak pulang ke rumah kontrakan. Hal tersebut diketahui berdasarkan percakapan pelaku dan korban di telepon.

Biasanya, korban tidak pulang selama tiga hari. Hal tersebut yang diduga membuat pelaku kesal hingga nekat menyiram air keras ke korban dan mengenai anak tirinya.

"Suaminya pernah telepon langsung (ke istrinya). Pas di telepon kan dia (pelaku) nanya lagi dimana? Abis itu gak dijawab (sama istrinya)," jelasnya.

Rafei juga mengungkapkan bahwa korban yang diketahui janda tiga anak tersebut memang jarang bersosialisasi dengan tetangga. Begitu juga dengan tersangka yang sehari-harinya sibuk menjadi tukang urut panggilan.

"Kalau istrinya jarang (bersosial), ya paling di dalam rumah aja. Suaminya ya biasa pulang kerja abis itu istirahat. Jarang keluar juga," ungkapnya. (Pandi)

Berita Terkait

News Update