IPW Sentil PSSI Terkait Buruknya Manajemen Pengamanan Sepak Bola Indonesia: Lalai Keselamatan Suporter dan Pemain

Selasa, 3 Januari 2023 18:17 WIB

Share
Suporter Timnas Indonesia mengibarkan spanduk bertuliskan
Suporter Timnas Indonesia mengibarkan spanduk bertuliskan "Saatnya Revolusi PSSI" saat laga Indonesia vs Thailand. (Foto: ist).

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso menyoroti buruknya manajemen pengamanan pertandingan sepak bola oleh federasi sepak bola Indonesia atau PSSI. 

Sugeng Teguh Santoso menilai PSSI lalai terhadap keselamatan suporter dan pemain. Hal itu tercermin dari beberapa aksi kekerasan yang terjadi dalam sepak bola Indonesia, yakni saat kerusuhan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Stadion Kanjuruhan Malang dan terakhir aksi kekerasan kepada bus yang membawa pemain Timnas Thailand di areal Stadion GBK dalam lanjutan Piala AFF beberapa waktu lalu. 

“Tindakan pelanggaran hukum oleh suporter yang kemudian membuat meneror tim sepak bola Thailand itu sangat memalukan Indonesia. Itu menjadi tanggung jawab daripada pengurus PSSI,” kata Sugeng kepada wartawan, Selasa (3/1).

Menurut Sugeng, sikap anarkis suporter ini tak lepas dari buruknya pengelolaan PSSI dalam memberikan rasa aman dan nyaman dalam pertandingan. Pasalnya, pengurus PSSI saat ini tidak mendengarkan rekomendasi dari FIFA untuk melakukan transformasi terhadap sepak bola Indonesia, termasuk pada penanganan massa suporter. 

 

 

“Jadi sikap suporter yang cenderung anarkis, cermin PSSI yang buruk kepemimpinan. PSSI yang buruk yang tidak peduli kepada pembinaan klub dan suporter. Oleh karena itu, tindakan yang harus dilakukan setelah berturut-turut terjadi kejadian di stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) yang suporter mati kemudian Kanjuruhan, kemudian lagi suporter sepak bola meneror pemain Thailand,” ucapnya.

Oleh sebab itu, Sugeng menegaskan, mendesak agar PSSI secepatnya direvolusi total dengan menggantikan kepengurusan sekarang, karena sudah banyak kelalaian tang dilakukan, termasuk mengabaikan intruksi FIFA. 

“Itu sudah waktunya kepemimpinan PSSI diganti, apalagi sudah ada arahan atau perintah dari FIFA waktunya kepemimpinannya diganti begitu,” tegasnya.

Sugeng pun mengakui, PSSI terlihat acuh dan tidak peduli terhadap rekomendasi FIFA. Bahkan PSSI juga terkesan acuh terhadap penanganan kasus tragedi Kanjuruhan Malang. Hal itu terlihat dari sikap acuh PSSI setelah Dirut PT. LIB Akhmad Hadian Lukita dibebaskan dari tuntutan hukum. 

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar