Euforia Tahun Baru di Tengah Cuaca Ekstrem

Selasa 03 Jan 2023, 06:00 WIB
Ilustrasi Cuaca Ekstrem (Foto: WikimediaImages/Pixabay)

Ilustrasi Cuaca Ekstrem (Foto: WikimediaImages/Pixabay)

Oleh Wartawan Poskota Novriadji Wibowo

PERAYAAN tahun baru 2023 telah usia dan pemerintah mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Perihal virus Covid-19 pada Jumat 30 Desember 2022 kemarin.

Masyarakat pun langsung melepas penat Pandemi Covid-19 kemarin saat perayaan malam tahun baru 2023 kemarin di beberapa kota-kota besar di Indonesia seperti di Bundaran HI, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Yogyakarta, Bali dan Puncak, Bogor, Jawa Barat.

Ribuan warga mengerumuni di bundaran HI untuk melihat pesta kembang api yang dilakukan setiap tahun sekali tersebut dari berbagai kalangan masyarakat pasca merasakan dua tahun masyarakat tidak merasakan tahun baru secara bebas.

Selain pesta kembang api, warga pun disajikan sejumlah langsung oleh panggung hiburan di bundaran HI dan Sarinah Thamrin dan beberapa ruas Jalan Jendral Sudirman lainnya.

PPKM sendiri diberlakukan untuk menggantikan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) saat masa pandemi Corona atau COVID-19. PPKM diberlakukan dengan sejumlah level, mulai dari level 1 hingga level 4.

Memang di malam perayaan malam tahun baru kawasan Jakarta dan sekitarnya tidak diguyur hujan, namun usai pesta tahun baru di kawasan pesisir Jakarta Utara diterpa banjir di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara pada Minggu 1 Januari 2023 pagi.

Sejumlah titik di Jakarta dilanda banjir karena hujan dengan intensitas sedang yang terus-menerus mengguyur ibu kota. Akibatnya, sebagian wilayah di Utara Jakarta terendam banjir hingga ketinggian air mencapai 55 centimeter.

Sedikitnya ada tiga ruas jalan yang menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta terdapat genangan air hujan. Salah satunya adalah Jalan Muara Baru, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Tinggi genangan air yang melanda kawasan ini mencapai 20 sentimeter.

Dan juga Jalan Gaya Motor 1 dan 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara banjir menggenangi ketinggian 35 sentimeter dikawasan tersebut 35-55 cm.

Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut peringatan dini cuaca ekstrem pada 1-3 Januari 2023 di sejumlah wilayah Indonesia termasuk Jakarta dengan adanya Ex-Siklon Tropis Ellie berada di Australia bagian barat, sistem ini menginduksi kecepatan angin >25 knot (low level jet) dari Samudra Hindia selatan Bali hingga Australia bagian utara.

Namun terbukti dalam tahun baru kemarin tabur garam di udara mencegah cuaca ekstrem mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut di sekitar sistem dan di sepanjang daerah low level jet tersebut.

Untuk menangkal hal itu, upaya penaburan garam pun dilakukan. Dua pesawat Casa 212 yang dikemudikan pilot TNI AU melanjutkan misinya terbang menghadang awan hujan yang mengarah ke Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang (Jabodetabek).

Mereka menerapkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) berupa penyemaian awan hujan dengan cara menaburkan garam ke awan-awan itu. Cara ini dilakukan sejak 25 Desember sampai 3 Januari nanti.

Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan pihaknya telah menggunakan 800 kg NaCI (Garam) penaburan garam ke awan hujan juga dilakukan kemarin untuk mengantisipasi cuaca ekstrem hujan malam tahun baru dan menyesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.

Garam-garam yang ditabur di awan hujan ke Jakarta dan Sekitarnya tujuannya agar awan hujan yang belum tumbuh besar itu bisa digugurkan menjadi hujan terlebih dahulu sebelum berubah menjadi besar dan sampaai di atas Jakarta.

Memang tabur garam dinilai berhasil di kawasan Jakarta dan Sekitarnya, namun tidak di kawasan Semarang, Jawa Tengah yang dilanda banjir. ****

Berita Terkait

News Update