Namun terbukti dalam tahun baru kemarin tabur garam di udara mencegah cuaca ekstrem mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut di sekitar sistem dan di sepanjang daerah low level jet tersebut.
Untuk menangkal hal itu, upaya penaburan garam pun dilakukan. Dua pesawat Casa 212 yang dikemudikan pilot TNI AU melanjutkan misinya terbang menghadang awan hujan yang mengarah ke Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang (Jabodetabek).
Mereka menerapkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) berupa penyemaian awan hujan dengan cara menaburkan garam ke awan-awan itu. Cara ini dilakukan sejak 25 Desember sampai 3 Januari nanti.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan pihaknya telah menggunakan 800 kg NaCI (Garam) penaburan garam ke awan hujan juga dilakukan kemarin untuk mengantisipasi cuaca ekstrem hujan malam tahun baru dan menyesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.
Garam-garam yang ditabur di awan hujan ke Jakarta dan Sekitarnya tujuannya agar awan hujan yang belum tumbuh besar itu bisa digugurkan menjadi hujan terlebih dahulu sebelum berubah menjadi besar dan sampaai di atas Jakarta.
Memang tabur garam dinilai berhasil di kawasan Jakarta dan Sekitarnya, namun tidak di kawasan Semarang, Jawa Tengah yang dilanda banjir. ****