JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah pedagang ritel, kain dan baju di Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, merasa senang sekarang ini ada peningkatan omzet penjualan mereka.
Hal itu diutarakan para pedagang ritel saat berdialog dengan Presiden Joko Widodo saat meninjau Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin (2/1/2023).
Jokowi tiba di Pasar Tanah Abang, sekira pukul 09.25 WIB, Presiden Jokowi langsung menyapa dan berdialog dengan para pedagang yang sudah mulai berjualan.
Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan ke Pasar Tanah Abang yaitu Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma.
"Baju muslim ini tidak hanya dijual di Pasar Tanah Abang tapi juga memenuhi pesanan untuk dikirim ke daerah, seperti Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Utara," tutur seorang pedagang kepada Jokowi.
Kemudian Jokowi bertanya ada yang dikirim ke luar negeri ?, lalu pedagang tersebut menjelaskan ada yang dikirim ke Malaysia.
Jokowi dalam penjelasannya mengungkapkan, bahwa kedatangan ke Tanah Abang untuk melihat sektor riil.
"Saya ingin melihat sektor riil itu bergerak seperti apa karena ini adalah pasar bagi produksi-produksi yang ada di daerah-daerah. Kalau di sini (Pasar Tanah Abang) turun, di sini berhenti, artinya produksinya juga berhenti, juga turun," ujar Presiden dalam keterangannya usai meninjau.
Selain itu, Presiden juga ingin memastikan optimisme para pedagang bangkit kembali pada tahun 2023, apalagi kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) juga sudah dicabut pada bulan Desember lalu. Presiden pun berharap optimisme tersebut tidak hanya terlihat di Pasar Tanah Abang, tetapi juga di sejumlah pasar lainnya di Tanah Air.
"Tidak hanya Pasar Tanah Abang saja, tapi juga Pasar 16 Ilir di Palembang, Pasar Terong di Makassar, Pasar Beringharjo di Yogya, Pasar Turi di Surabaya, Pasar Johar di Semarang, Pasar Baru di Bandung, Pasar Gedebage di Bandung, semuanya kita harapkan muncul optimisme karena PPKM sudah dicabut," lanjutnya.
Menurut Presiden Jokowi, para pedagang di Pasar Tanah Abang menyampaikan bahwa omzet barang tahun 2022 mulai membaik jika dibandingkan dengan tahun 2021. Presiden berharap pada tahun 2023 aktivitas perekonomian di pasar juga mengalami peningkatan.