ADVERTISEMENT

Pemerataan Pembangunan di Era Jokowi Dinilai Bawa Optimisme Menuju Indonesia Emas 2045

Kamis, 29 Desember 2022 19:37 WIB

Share
Presiden Jokowi mendapat penjelasan dari Menteri PUPR tentang pembangunan ruas tol, di Bakauheni, Lampung, Minggu (21/1). (Foto: Humas/Oji).
Presiden Jokowi mendapat penjelasan dari Menteri PUPR tentang pembangunan ruas tol, di Bakauheni, Lampung, Minggu (21/1). (Foto: Humas/Oji).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi V DPR RI Sudewo mengamini pembangunan infrastruktur di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara umum berjalan dengan baik. Pemerataan ini bahkan diyakini bisa mengantarkan menuju Indonesia emas pada 2045.

"Infrastruktur utamanya soal pembangunan jalan infrastruktur jalan ini secara umum dalam kondisi baik," kata Sudewo kepada wartawan, Kamis (29/12/2022).

Meski begitu, Sudewo memberikan sejumlah catatan kepada pemerintahan Jokowi. Salah satunya, masih ada standar konstruksi yang di bawah standar. Utamanya, infrastruktur jalan nasional yang berada di Pulau Jawa.

Seperti jalan Pantura maupun jalan lintas selatan pulau Jawa. Padahal, kata dia, jalan Pantura merupakan ikon perekonomian Pulua Jawa dari Jakarta.

"Jadi kurang memberikan rasa aman kurang memberikan rasa nyaman maka pembangunan atau kondisi jalan Pantura ini harus betul-betul diperhatikan oleh pemerintah oleh Kementerian PUPR dalam penanganannya harus maksimal tidak boleh setengah-setengah jadi hasil penanganannya itu harus menjadi kondisi yang sangat baik dan sangat kuat," kata dia.

Menurut politikus Gerindra ini, Indonesia merupakan negara yang berpeluang menjadi negara besar. Apalagi, Indonesia merupakan negara kepulauan.

Sudewo mengatakan Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan infrastruktur jalan darat. Pergerakan ekonomi juga harus melalui transportasi udara atau laut.

"Jadi emang pembangunan pelabuhan-pelabuhan baik itu pelabuhan utama maupun pelabuhan pengumpan dan pelabuhan pangkal itu harus betul-betul memadai jumlahnya dan juga dalam kondisi yang baik supaya transportasi laut itu berjalan secara lancar dengan cost angkutan yang tidak besar," kata dia.

Untuk itu, Sudewo berharap transportasi laut melalui tol laut dimaksimalkan. Khususnya, di wilayah yang membutuhkan adanya pelabuhan dan kapal untuk angkatan barang seperti di Ambon dan Maluku.

"Karena banyaknya potensi di daerahnya seperti kopra dan lain-lain itu belum bisa dipasarkan di pulau lain atau di negara lain," kata dia.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT