HUJAN deras tak kunjung berhenti sejak turun pada dini hari tadi. Jam dinding yang menempel di tembok dalam rumah Nurdin sudah menunjukkan pukul 10.30 WIB alias sudah mau menjelang siang.
Jam segitu biasanya Udin, sapaan akrabnya, sudah nangkring di posko tempatnya mangkal sambil menanti orderan penumpang lewat aplikasi ojolnya.
"Wah calon bakalan sepi orderan lagi ini . Udah mau siang, ujan belon reda juga," keluhnya dalam hati.
Cuaca buruk itu hampir setiap hari terjadi di sekitar wilayah area operasional ojol Udin. Dan hampir setiap hari juga Udin selalu berangkat ke pangkalan lewat siang hari bahkan menjelang sore.
"Bisa sampe sore lagi ini ujan bakalan," kata Udin sambil menyeruput kopi hitam di gelas yang sudah mau habis itu. Udin sejatinya bisa saja menerabas derasnya hujan menuju pangkalan menggunakan jas hujan.
Namun di sana pun dirinya juga hanya sekedar neduh lantaran dipastikan tak ada ada orderan karena sat hujan seperi ini penumpang lebih memilik taksi online ketimbang ojek online.
"Nasib jadi orang kecil yang cuma punya sepeda motor , susah cari uang kalo cuaca kaya gini," lirihnya. Udin kembali duduk sambil memainkan ponselnya.
Dari layar ponsel, Udin membaca sebuah berita yang menginformasikan akan ada badai besar esok hari sejumlah daerah, termasuk di wilayah Udin. "Alamak bakalan dapet musibah lagi aja ini kantong gara gara hujan badai," ucap Udin. (Yahya)
.png)
