Kenapa Nyawa Manusia Makin Murah?

Rabu 28 Des 2022, 06:00 WIB
Ilustrasi mayat pria.

Ilustrasi mayat pria.

Oleh: Tri Haryanti, Wartawan Poskota

NYAWA manusia sepertinya semakin murah. Salah bicara atau menyinggung perasaan orang saja, bisa bikin nyawa melayang. Bahkan ada yang meregang nyawa karena  berada  di daerah atau dekat dengan orang yang salah.

Belum lagi aksi pelajar atau kelompok anak muda yang gemar tawuran dan gak kapok jika aksinya juga membuat teman atau lawannya meregang nyawa.

Begitu juga aksi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang belakangan kerap terjadi, sehingga membuat pasangan, saudara bahkan anaknya menjadi korban.

Seperti yang terjadi  pada Senin (26/12/2022), di Kapuk Rawa Gabus RT 13 RW 11 Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, dimana seorang pria nekat menyiramkan air keras pada istri dan anak tirinya hingga tewas.

Gara-garanya, juga karena sang istri menyinggung perasaan suaminya, yang tak suka masalah keluarganya diungkit.

Bahkan yang paling menghebohkan, kasus pembunuhan Brigadir J oleh mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdi Sambo. Brigadir J dihabisi oleh Bharada Richard Eliezer, atas perintah Ferdy Sambo.

Bahkan, Ferdi Sambo juga disebut ikut menembak kepala Brigadir J. Kasus ini menyeret puluhan personel Polri. Ada yang terlibat langsung dalam pembunuhan tersebut.

Entah apa yang menyebabkan sebagian orang begitu enteng dan ringannya menghabisi nyawa orang gara-gara masalah sepele. Fenomena apa ini yang terjadi di Indonesia belakangan ini?

Banyak yang beralasan akibat himpitan ekonomi, sehingga dampak psikologisnya membuat orang mudah emosi sehingga hilang penguasaan diri.

Ada pula akibat rasa iri hati atau cemburu, membuat seseorang nekat menghabisi nyawa orang tua, saudara, teman bahkan tetangga rumahnya.
Alasan yang klise sebenarnya.

News Update