Rumah kontrakan istri dan anak yang tewas disiram air keras oleh suaminya sendiri di kawasan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat. (Foto: Pandi)

Kriminal

Tukang Urut Siram Air Keras ke Istri dan Anak Tiri Hingga Tewas, Tetangga: Korban Minta Tolong dengan Tubuh Sudah 'Ngebul'

Selasa 27 Des 2022, 14:42 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Seorang suami bernama Rizal (48) tega menyiramkan air keras ke anak dan istrinya hingga meregang nyawa. 

Pelaku gelap mata setelah sang istri kerap menyingung keluarga.

Penyiraman air keras itu terjadi pada Senin (26/12/2022) sekira pukul 13.00 WIB di rumahnya di Kapuk Rawa Gabus RT 13 RW 11 Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat.

Warga di sekitar lokasi, Adel mengatakan bahwa peristiwa penyiraman air keras itu terjadi ketika korban dan anaknya tiba-tiba saja keluar rumah dan meminta tolong.

"Itu istrinya keluar rumah sama anaknya sambil minta tolong. Itu dia udah ngebul (habis kebakar), kalau kebakar mah enggak, cuma kayak ngebul aja," ujarnya kepada Poskota.co.id di lokasi, Selasa (27/12/2022).

Warga langsung berusaha menolong korban berinisial SS (31) dan anaknya berinisial KM yang masih berusia 1 tahun 8 bulan itu.

Menurut Adel, saat itu korban SS sempat disiram dengan air oleh warga karena mengeluh kepanasan. 

Sementara sang anak langsung di bawa ke rumah sakit terdekat.

"Anaknya matanya udah putih, udah merah, tapi gak nangis. Nah ibunya minta tolong kepanasan, terus sama warga disiram dulu pakai air terus baru dibawa ke rumah sakit. Jadi anaknya duluan yang d bawa ke rumah sakit," ungkapnya.

Diceritakan Adel, sebelum kejadian, tetangga memang sempat mendengar pelaku dan korban cekcok mulut. 

Bahkan sampai terdengar oleh tetangga sekitar.

Ternyata, cekcok rumah tangga antara pelaku dan korban memang kerap terjadi. Kejadian penyiraman air keras hingga meregang nyawa itu pun menggegerkan warga.

Warga lain, Sumiyati mengatakan, sebelum kejadian penyiraman, dirinya sempat mendengar ada cekcok yang bersumber dari dalam rumah pasangan suami istri itu.

Diketahui, pasangan suami istri tersebut baru saja mengontrak di sana sejak tiga bulan lalu. 

Selama mengontrak, tak banyak interaksi yang dilakukan baik pelaku dan korban kepada tetangga.

"Saya denger cekcok gitu memang, kaya suara orang tarik-tarikkan pintu. Saya diemin karena namanya rumah tangga ya, mungkin lagi berantem," jelasnya.

Pada siang harinya, barulah kejadian penyiraman air keras itu terjadi. Usai menyiram air keras ke anak dan istri, kata Sumiyati, pelaku langsung kabur dengan menaiki ojek online (ojol).

"Suaminya langsung kabur, dia udah pesen ojek online. Warga sempat ngejar tapi gak kekejar, gak tau tuh mungkin udah jauh," ungkapnya. 

Sumiyati menjelaskan bahwa pelaku berprofesi sebagai tukang urut panggilan. Sementara istrinya hanya ibu rumah tangga yang sehari-hari di rumah mengurus anak.

Ada tiga orang anak, yakni KM usia 1 tahun 8 bulan meninggal dunia, kemudian satu anaknya berusia 4 tahun selamat dalam insiden itu, dan satu anaknya lagi diketahui berada di pesantren.

Ketiga anak itu bukan anak hasil hubungan antara korban dan pelaku. Ketiga anak tersebut merupakan hasil hubungan korban dengan mantan suaminya.

Pantauan Poskota di lokasi, bendera kuning sudah terpampang di depan gang rumah kontrakan. Bangku sudah disiapkan bagi tamu yang akan datang.

Sementara itu, rumah kontrakan korban dan pelaku telah dipasang garis polisi. Rumah kontrakan nampak berada di pojok gang diantara permukiman warga.

Tags:
Tukang Urutair kerassiram air kerassuamiistricengkarengkapuk

Pandi Ramedhan

Reporter

Administrator

Editor