JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta menuding drainase atau yang biasa dikenal dengan nama sumur resapan di Jakarta buruk.
Hal ini terlihat ketika musim penghujan datang, banjir masih tetap menggenangi sebagian jalan di Ibu Kota.
"Karena kita sadar bahwa drainase kota kita sangat buruk" kata Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono saat dikonfirmasi Poskota.co.id, Selasa (27/12/2022).
Oleh sebab itu, legislator Kebon Sirih ini meminta, Pemprov DKI di tangan Penjabat (Pj) Heru Budi Hartono bisa mengelola drainase di DKI dengan baik.
Sehingga dapat membantu penanganan banjir yang kerap kali menghantui Jakarta.
Menurut Gembong, perbaikan drainase itu perlu segera dilakukan, sebab Jakarta sudah memasuki cuaca ekstrem hingga awal tahun depan.
"Drainase kota diperbaiki mah ini kan langkah paling jitu kan gitu loh," ucapnya.
Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta ini mengimbau, Pemprov DKI Jakarta jangan hanya mengerjakan perbaikan drainase saja.
Karena ada hal lain yang mesti dilakukan dalam penanganan banjir. Salah satunya menggencarkan program pengerukan kali di Jakarta.
"Tapi kalau diperbaiki secara keseluruhan drainase kota kita berat juga, maka satu-satunya yang bisa kita lakukan kan memaksimalkan seluruh aparatur dinas SDA, misalnya melalui pengerukan-pengerukan di drainase kita gitu loh, kemudian kalau di kali kan sudah bisa menggunakan alat berat kan gitu," urainya.
Sekretaris DPD PDIP Jakarta ini pun mengaku, pihaknya mendapat laporan dari Pemprov DKI bahwa program pengerukan kali tengah dikerjakan, dengan mengerahkan sejumlah alat berat excavator.
"Kalau alat berat sudah ada di lapangan berarti kan sudah ada pekerjaan yang dilakukan SDA untuk mengantisipasi banjir 5 tahunan itu," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, akhir-akhir ini Ibu Kota Jakarta kerap kali terendam banjir akibat curah hujan yang cukup tinggi.
Apalagi beberapa hari lalu, air laut di Jakarta juga mengalami pasang sehingga membuat banjir rob di pesisir Utara Jakarta.
Sebagai Informasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengeluarkan peringatan dini, terkait potensi terjadinya cuaca ekstrem di Jakarta selama perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).
"Waspada potensi cuaca ekstrem selama periode Nataru (25 Desember 2022 - 1 Januari 2023)," tulis laman Instagram @bpbddkijakarta dikutip, Minggu (25/12/022).
Berdasarkan siaran pers BMKG, hasil analisis terkini menunjukkan bahwa dalam periode sepekan ke depan terdapat potensi signifikan dinamika atmosfer yang dapat berdampak pada peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah Indonesia khususnya selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022/2023.
"BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang untuk periode tanggal 25 Desember 2022 - 01 Januari 2023 di wilayah DKI Jakarta," tulis BMKG.
Seperti diketahui, sumur resapan banyak dibuat saat Anies Baswedan menjabat Gubernur DKI Jakarta.