Ketua Liga Muslim Dunia: Islam Tidak Melarang Umat Islam Bertukar Salam Natal dengan Umat Kristen

Senin 26 Des 2022, 17:25 WIB
Ketua Liga Musim Dunia Syekh dr. Mohammed Al-Issa berbicara saat wawancara dengan program "Fii Al-Afaaq" yang ditayangkan di MBC 1. (Screengrab/@hiaahsanshow/ArabNews)

Ketua Liga Musim Dunia Syekh dr. Mohammed Al-Issa berbicara saat wawancara dengan program "Fii Al-Afaaq" yang ditayangkan di MBC 1. (Screengrab/@hiaahsanshow/ArabNews)

DUBAI  - Masalah salam Natal kepada umat Kristiani masih menjadi perdebatan, Kini ada pernyataan dari Ketua Liga Muslim Dunia Syekh dr. Mohammed Al-Issa.

Menurut Ketua Liga Muslim Dunia, Islam tidak melarang umat Islam bertukar salam Natal dengan umat Kristen. Syekh dr. Mohammed Al-Issa secara khusus menegaskan kembali bahwa tidak ada teks dalam hukum Syariah yang melarang Muslim menyampaikan salam kepada orang Kristen.

Dia mencatat bahwa fatwa tentang pertukaran ucapan selamat hari raya dengan non-Muslim dikeluarkan oleh ulama senior di dunia Islam, dan tidak diperbolehkan untuk menolak masalah apa pun yang terkait dengan yurisprudensi Syariah.

Dia menambahkan, keberatan itu hanya pada isu-isu dengan konsensus definitif, bukan dugaan.

Al-Issa juga mengatakan tidak ada teks agama yang melarang salam seperti itu, dan ketika seorang Muslim menyapa non-Muslim lainnya pada hari libur, ini tidak berarti dia mengakui keyakinan lain.

Al-Issa menunjukkan bahwa memberi selamat kepada non-Muslim pada hari libur mereka “adalah kepentingan nyata yang melayani reputasi Islam.”

"Tujuan dari salam ini adalah untuk mempromosikan koeksistensi dan harmoni di dunia yang sangat membutuhkan itu," katanya.

Al-Issa juga menunjukkan bahwa Islam mengizinkan memakan makanan "Ahlul Kitab" dalam referensi untuk orang Kristen dan Yahudi, dan tidak mengizinkan makanan orang lain.

Al-Issa adalah kepala organisasi non-pemerintah Muslim World League yang berbasis di Makkah, yang bertujuan untuk mengklarifikasi pesan Islam yang sebenarnya.

Beberapa cendekiawan Muslim selama bertahun-tahun telah memicu perdebatan dengan menyebut ucapan Natal sebagai tidak Islami dan karenanya dilarang. (*/win)

News Update