ADVERTISEMENT

Ma'ruf Amin Tegaskan Perbedaan Bukan Halangan untuk Hidup Rukun

Jumat, 23 Desember 2022 07:50 WIB

Share
Wapres Ma'ruf Amin saat membuka Konferensi Islam Tingkat ASEAN Ke-2 di Bali. (foto: ist)
Wapres Ma'ruf Amin saat membuka Konferensi Islam Tingkat ASEAN Ke-2 di Bali. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menegaskan Indonesia dikenal sebagai negara majemuk yang masyarakatnya hidup dengan berbagai perbedaan, seperti suku, bahasa, budaya, dan agama.

"Beragam perbedaan tersebut tidak lantas menjadi halangan bagi bangsa Indonesia untuk hidup rukun, berdampingan dan bersatu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia," terang Wapres saat membuka Konferensi Islam Tingkat ASEAN Ke-2 di Hotel Hilton, Badung, Nusa Dua, Bali, Kamis 22 Desember 2022.

Oleh sebab itu, Wapres mengharapkan penyelenggaraan Konferensi Islam Tingkat ASEAN di Indonesia kali ini juga membawa semangat persatuan sebagai bahan bakar untuk mengejar ketertinggalan, membangun peradaban, serta mengantarkan umat Islam pada kemajuan.

"Dengan semangat yang sama, saya mengharapkan konferensi ini juga mampu menjadi platform penguat kerja sama dan sinergisme Indonesia dan negara-negara ASEAN, juga dengan Kerajaan Arab Saudi," tambahnya. 

Terlebih, sambung Wapres, masyarakat dunia termasuk ASEAN, saat ini tengah menghadapi beragam tantangan dan ancaman berat, mulai dari perang antarnegara, pergolakan dan ketidakpastian ekonomi, krisis pangan dan energi, bencana alam, hingga konflik kemanusiaan.

"Sebagai bekal memenangkan segala tantangan tersebut, sumber daya manusia menjadi faktor vital yang harus diprioritaskan,” tegasnya.

Lebih jauh, Wapres mengungkapkan bahwa untuk melahirkan generasi yang berkualitas dan berdaya saing, diperlukan lingkungan yang tepat sebagai prasyarat utama. 

“Di tingkat global, terdapat sebuah penelitian yang mengukur Positive Peace Index (PPI) di 163 negara. Indeks ini menggambarkan kondisi yang memungkinkan terciptanya lingkungan yang memberikan kesempatan bagi potensi individu untuk berkembang secara optimal,” paparnya.

Hasil riset tersebut, tutur Wapres, mencatat bahwa baru 2 negara di kawasan Asia Tenggara yang masuk dalam peringkat 50 teratas dalam Positive Peace Report yang dirilis tahun 2022. Adapun landasannya mencakup aspek jalannya pemerintahan, kondisi ekonomi, distribusi sumber daya, arus informasi, hingga tingkat korupsi. 

Tampak hadir, Menteri Urusan Agama Islam, Dakwah, dan Penyuluhan Arab Saudi Abdullatif bin Abdul Aziz Al-Syaikh, Wakil Menteri Agama RI Zainut Tauhid, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Esam A. Abid Al-Thagafi, dan Gubernur Bali I Wayan Koster. (johara)

ADVERTISEMENT

Reporter: Agus Johara
Editor: Cahyono
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT