.jpg)
Nekad betul Giman, 40, jadi orang. Bini tetangga sendiri, Ny. Ninuk, 33, dibawa kabur ke Batam selama bertahun-tahun sampai punya anak.
Ketika Ninuk sadar dan kembali pada suami di Malang, eh….disusulnya pula hanya untuk dibunuh. Tambah sadis lagi, eksekusi atas Ny. Ninuk disaksikan dua anaknya yang masih balita.
Jika cinta sudah melekat, bini tetangga pun bisa disikat. Ini sering sekali terjadi, karena pelakunya merasakan bahwa rumput tetangga lebih hijau ledung-ledung. Hanya orang yang punya iman bisa menahan nafsu dari dorongan “si imin”.
Sebab demenan dengan bini tetangga , itu sama saja BAB di halaman rumah. Baunya akan menyebar ke mana-mana, dan rumahtangga bisa hancur berantakan.
Giman warga Ampelgading adalah salah satu lelaki duda yang super ganas. Jika mau kawin lagi, sebetulnya stok perempuan di Malang sampai Nataru dijamin aman.
Tapi dia justru ngincer Ny. Ninuk yang masih punya suami. Entah pakai ilmu guna-guna merk apa, bini Parwoto, 38, ini melayani saja hasrat seksual tetangganya itu, Bahkan dibawa kabur ke Batam pun tidak menolak.
Dua tahun kemudian Ny. Ninuk kembali ke pangkuan suami, dengan tambahan anak satu usia 1 tahunan, hasil kerjasama nirlaba bersama Giman. Di sinilah keluhuran budi suaminya.
Meski istri kembali dengan bawa anak, diterima dengan baik. Kepergian selama 2 tahun tidak dimasalahkan. Parwoto benar-benar seperti Prabu Punadewa dalam kisah wayang, bini dilarikan orang juga bilang, “Aku ra papa….!”
Kembalinya Ninuk ke suami ditanggapi Parwoto dengan murka. Dia segera menyusul ke Malang. Ninuk diajak balik lagi bersamanya, tapi menolak. Mumpung sepi kecuali dua bocah balita, langsung saja Ninuk dibunuhnya. Si balita lapor ke tetamgga bahwa mamaknya dibunuh Oom Giman.
Warga berusaha menolong, tapi Giman keburu kabur dengan pisau berdarah. Warga hanya mendapatkan mayat Ninuk dalam kondisi mengenaskan.
Untung Giman kabur, kalau nggak sudah dikepruki warga. (GTS)
.jpg)
