“Setelah saya menjadi Ketua DPD PKS Jakarta Selatan dan Ketua DPW PKS DKI Jakarta, kondisinya yah sudah begini. Jadi tidak ada perubahan sama sekali,” imbuhnya.
Ketua DPW
Di DPRD DKI Jakarta, Fraksi PKS mendapat jatah kursi pimpinan dewan, karena berada urutan ketiga dengan perolehan 16 kursi.
Tak hanya memimpin di DPRD DKI Jakarta, Khoirudin juga mendapat mandat dari partai sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta sejak 2020 lalu.
Khoirudin berujar, perjuangan untuk memperoleh amanah ini cukup panjang. Berawal dari adanya era reformasi pada 1998 lalu, saat itu Khoirudin dan kawan-kawannya mendirikan organisasi politik bernama Partai Keadilan (PK).
Di awal pembentukan, Khoirudin dipercaya sebagai Ketua PK Kecamatan Cilandak sampai tahun 2003 atau sampai PK berubah menjadi PKS.
Setelah itu pada tahun 2006, diadakan pemilihan Ketua DPD PKS Jakarta Selatan secara demokratis dengan kandidat 21 orang, termasuk Khoirudin.
Panitia seleksi (Pansel) kemudian menjaring kandidat itu, hingga mengerucut pada tujuh orang, dan diseleksi lagi sampai tersisa dua kandidat. Sebanyak 75 orang pemegang suara di PKS memilih kedua orang itu lewat Musyawarah Daerah (Musda).
“Saya dapat 50 suara, kemudian rival saya dapat 25 suara. Di situlah saya menjadi Ketua DPD PKS Jakarta Selatan periode 2006-2010. Lalu diperpanjang lagi dari 2010 sampai 2015,” jelasnya.
Figurnya yang humanis dan mampu menyelesaikan persoalan, membuat Khoirudin mendapat pilihan baru dari partai.
Dia kemudian diminta menjadi Wakil Ketua DPW PKS DKI Jakarta periode 2015-2020 mendampingi Syakir Purnomo, sebagai ketua.
“Kemudian 2020 oleh DPP saya diminta menjadi Ketua DPW PKS DKI Jakarta sampai 2025,” ucapnya.