ADVERTISEMENT

Intensitas Debu Batu Bara Rusunawa Marunda Semakin Meningkat, Warga Bilang: Sekarang Lebih Parah

Sabtu, 17 Desember 2022 08:54 WIB

Share
Biro Kesekretariatan Forum Masyarakat Rusunawa Marunda (FMRM) Muhammad Riza Maulana. (Foto: Rizki)
Biro Kesekretariatan Forum Masyarakat Rusunawa Marunda (FMRM) Muhammad Riza Maulana. (Foto: Rizki)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Warga mengaku intensitas debu batu bara di Rusunawa Marunda semakin meningkat dalam rentang November-Desember 2022. 

Biro Kesekretariatan Forum Masyarakat Rusunawa Marunda (FMRM) Muhammad Riza Maulana menilai tidak ada langkah pasti yang dilakukan oleh Suku Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dan Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara.

“Berbagai kesaksian warga bilang malah yang sekarang lebih parah daripada yang tahun lalu di periode yang sama di bulan November-Desember," ujar Riza Kepada Poskota saat ditemui di Lantai Dasar Blok D1 Rusunawa Marunda, Jakarta Utara, Jumat(16/12/2022). 

Lebih lanjut Riza menjelaskan tidak mengetahui apa yang menjadi penyebab pencemaran debu batu bara di Rusunawa Marunda meningkat. Padahal Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta sudah menutup atau mencabut izin lingkungan PT Karya Cipta Nusantra (KCN).

Kemudian dia menerangkan, pencemarannya tetap terjadi. apakah ada kesalahan dalam melakukan investigasi di tahun sebelumnya atau memang ada penyebab baru, ia juga belum tahu.

“Kami merinci hampir 29 blok Rusunawa Marunda dan rumah tapak di sekitarnya terdampak pencemaran debu batu bara. Secara volume, yang paling terdampak itu berada di Blok D3, D1, dan D2 Rusunawa Marunda,”. Jelasnya tegas.

Riza menceritakan tapi enggak menutup kemungkinan bahkan sampai [Blok] B5, ada videonya bahwa sampai B5 saja itu kena, padahal cukup jauh posisinya dari sini.

Lebih lanjut ia mengatakan hampir 29 blok Rusunawa yang tersebut, beber Riza, terdapat sekitar 2.900 kepala keluarga (KK) yang terdampak pencemaran. Di mana satu blok isinya ada 100 KK.

“Kurang lebih kalau jiwanya itu sekitar 12.000 sampai 15.000 jiwa, itu baru di blok rusun ya belum di rumah tapak sekitar,” ungkapnya.

Adapun Blok yang terkena dampak saat ini D3, D2, dan D1 yang paling terdampak pencemaran debu batubara secara volume terjadi peningkatan Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT