Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah menetapkan 17 parpol sebagai peserta pemilu 2024, beserta nomor urutnya. Jumlah ini lebih besar jika dibandingkan dengan pemilu 2019 yang hanya diikuti 14 parpol.
“17 itu angka bagus Bro, “ kata Heri mengawali obrolan warteg usai maksi bersama sohibnya mas Bro dan Yudi.
“Semua angka bagus, nggak usah neko – neko,”kata mas Bro.
“Bagus karena angkanya sama dengan HUT RI, hari di mana proklamasi kemederkaan negeri kita dikumangkan” kata Heri.
“Semoga pemilu yang diikuti 17 parpol akan membawa kemajuan bagi bangsa dan negara, mewujudkan keadilan, kemakmuran, kesejahteraan rakyat Indonesia sebagaimana cita – cita kemerdekaan,” kata mas Bro yang dijawab “Aamiin” oleh kedua sohibnya.
“Tetapi kalau angka disebut simbol atau lambang memang tidak bisa dipungkiri. Banyak orang berburu nomor cantik. Nggak usah mungkir, nomor HP kamu saja, empat angka paling belakang berurutan” kata Heri.
“Ya, ini untuk lebih memudahkan orang mengingat saja, nggak lebih,” aku mas Bro.
“Itulah filosofi angka. Masing –masing angka memiliki makna. Sering disebut angka 1 itu simbol tunggal (persatuan), angka 2 melambangkan kebersamaan, angka 3 kestabilan, penyeimbang, angka 8 beda lagi,” kata Heri.
“Nomor memang mendukung untuk branding , promo, termasuk nomor urut parpol agar mudah dikenal publik. Lambang parpol hampir mirip – mirip sehingga bisa mengaburkan pemilih, tetapi tidak dengan nomor” kata Yudi.
“Bagi rakyat, yang terpenting bukan soal nomornya” kata mas Bro.
“Lantas?” tanya Her.