Menjelang Libur Natal dan Tahun Baru 2023, Harga Telur Melambung, Mendag Zulhas Buka Opsi Subsidi Ongkos Kirim

Kamis 15 Des 2022, 17:06 WIB
Mendag Zulkifli Hasan.(ist)

Mendag Zulkifli Hasan.(ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan menegaskan saat ini pihaknya siap mengantisipasi apabila harga telur di dalam negeri terus mengalami lonjakan hingga Libur Natal dan Tahun Baru 2023 mendatang.

Langkah yang akan diambil Kemendag, kata Zulkifli, memberikan subsidi ongkos kirim.

"Ya kalau mahal terus, kita subsidi ongkosnya. Jadi enggak usah khawatir. Misalkan telur itu dari Blitar atau daerah mana dan dikirim ke tempat yang, nah ongkosnya kita tanggung. Dengan begitu, harganya bisa turun,"kata Mendag dalam keterangannya, Kamis, (15/12/2022).

Zulhas sapaan akrab Zulkifli Hasan tak menampik harga telur mengalami kenaikan jelang perayaan Natal dan tahun baru 2023.

Kata dia, tingginya harga disebabkan meningkatnya permintaan.

"Memang naik sedikit enggak bisa lagi. Karena permintaan naik. Ngerem, permintaan kan enggak bisa," ucapnya.

Kenaikan Harga Telur Dikeluhkan Pedagang

Seperti diketahui, menjelang libur natal dan tahun baru (Nataru), sejumlah harga bahan pokok mengalami kenaikan.

Hal ini terjadi karena pihak pemasok menaikkan harga, sehingga pedagang pun menyesuaikan kenaikan harga jual telur hingga ayam.

Salah satu pedagang telur ayam ras di Pasar Parung, Hesi mengeluhkan kenaikan harga mencapai Rp3.000. Kata Hesi, yang awalnya telur 1 perkilogram seharga Rp28.000, kini menjadi Rp31.000 perkilogram.

"Iya naik sejak dua minggu lalu, jadi Rp31.000.

Sebelumnya masih Rp28.000," tutur Suryani.

Hesi mengaku kenaikan harga telur membuat konsumen mengurangi jumlah pembelian.

Yang biasanya beli 10 kilogram, kini hanya 8 kilogram.

"Yang belanja banyak biasanya warung mie. Mereka mengeluh harga segitu. Bingung juga mereka, kan buat diolah makanan. Bingung kalau naikin harganya. Tapi karena kebutuhan ya dibeli," katanya. (wanto)

Berita Terkait
News Update