QATAR, POSKOTA.CO.ID - Tim kuda hitam Maroko tidak hentinya bikin kejutan selama Piala Dunia 2022 di Qatar. Skuad Walid Reragui itu juga telah mencatat sejarah baru yang belum pernah dicapai negara Afrika sebelumnya.
Maroko sukses melaju ke semifinal Piala Dunia 2022 dan akan menghadapi Juara Dunia 2018 yakni Prancis di Stadion Al Bayt pada Kamis (15/12/2022) pukul 2.00 WIB nanti.
Menariknya, kesuksesan The Atlas Lions turut memberi berkah bagi pedagang jersey. Melansir dari Al-Jazeera, seorang pemilik toko di Doha, Qatar Souq Waqif mengatakan jersey Maroko laku keras.
Di tokonya, baju replika tim Afrika Utara itu telah terjual habis dan permintaan terus meningkat. Hal itu dikatakan beberapa jam usai Maroko sukses mengalahkan Portugal, menjadi semifinalis Afrika dan Arab pertama dalam sejarah Piala Dunia.
“Pada bulan November, kami biasa menjual beberapa kaos Maroko setiap hari dari lusinan yang kami pesan,” kata penjaga toko Muhammad Sadiq kepada Al Jazeera, dikutip pada Rabu (14/12/2022).
Adapun penjualan jersey Maroko sudah meningkat sejak mereka berlaga di penyisihan Grup F. Permintaan melonjak tinggi usai Atlas Lions mengalahkan raksasa Eropa Spanyol dan Portugal di babak 16 besar dan perempat final.
“Setiap kali Maroko menang, kami akan memesan ratusan [baju] lagi dan terjual habis sore hari pada hari pertandingan berikutnya,” kata Sadiq.
Sejak Maroko lolos ke semifinal, ribuan suporter telah terbang ke Doha dari berbagai belahan dunia.
Setibanya di Doha, pemberhentian pertama mereka adalah Souq Waqif, dan item pertama dalam daftar belanja mereka adalah kemeja Maroko, atau bendera, dan dalam beberapa kasus, keduanya.
Seorang fans bernama Anas El Karim terbang dari Berlin sehari setelah kemenangan Maroko atas Portugal.
“Saya diberitahu bahwa saya akan dapat menemukan kaos tim saya di sini, tetapi tampaknya sudah terjual habis,” katanya dengan ekspresi kecewa.
Ada juga banyak penggemar yang berbasis di Doha yang mulai mendukung Maroko setelah tim yang tidak difavoritkan itu menumbangkan tim besar.
“Saya bukan penggemar Maroko sampai saya melihat mereka mengalahkan tim-tim besar Eropa,” kata Yousuf Ahmed, seorang penggemar sepak bola dari India, saat mencari baju Maroko di toko Sadiq.
“Saya telah mencari baju mereka selama berhari-hari sekarang, tetapi setiap kali saya datang ke sini selalu terjual habis, jadi sekarang saya akan puas dengan sebuah bendera,” lanjutnya.
Bendera merah cerah dengan bintang hijau di tengahnya bahkan menggeser popularitas bendera negara tuan rumah. Para fans dari membawa dan melambaikannya dengan bangga di stadion dan zona penggemar.
Bendera itu digantung di gedung, balkon apartemen dan melambai dari mobil membunyikan klakson setelah setiap kemenangan Maroko.
Dapat dikatakan bahwa bendera Maroko sekarang menjadi popularitas kedua setelah bendera Palestina di seluruh Qatar.
“Bahkan orang Pakistan, Bangladesh, dan India datang meminta bendera Maroko,” kata Sharf-ud-Din, penjaga toko asal Nepal yang menambahkan perlengkapan Piala Dunia ke toko pakaiannya.
Ketika pemilik toko lokal menyadari bahwa mereka tidak akan dapat membeli cukup banyak bendera untuk memenuhi permintaan yang tinggi pada waktunya. Namun, mereka menemukan solusi cepat yakni membuat bendera di Qatar.
“Sekelompok pria Bangladesh dan Pakistan mendapatkan lembaran kain merah dari pasar lokal dan membuat bendera ini di rumah,” kata Din sambil menunjuk ke bendera Maroko buatan tangan yang digantung di sebelah bendera Qatar dan Palestina.
“Mereka telah melakukan pekerjaan yang sangat buruk dengan pentagram hijau, tetapi pembeli tidak peduli,” katanya sambil terkekeh.
Sadiq, yang mulai menjual kaus Maroko seharga 30 riyal (sekitar Rp128.500) per potong, mengatakan dia sekarang menjual kaus dengan kualitas lebih buruk dengan harga minimal 50 riyal (Rp214.100).
“Pemasok kami telah memberi tahu kami bahwa mereka tidak memiliki baju (Maroko) yang tersisa di Bangladesh atau China, jadi kami akan memanfaatkan beberapa lusin yang tersisa,” kata penjual jersey asal Qatar itu. (*)