Dibalik Kriminalisasi Istri Mendiang Ferry Mursyiddan Baldan, Diduga Ada Sosok Ini

Selasa 13 Des 2022, 13:40 WIB
Ilustrasi ditangkap polisi. (foto: ist)

Ilustrasi ditangkap polisi. (foto: ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dibalik Kriminalisasi Istri Mendiang Ferry Mursyiddan Baldan, Hanifah Husein, diduga Ada Sosok Iwan Bomba

Hal tersebut diungkapkan Kuasa Hukum Hanifah Husein, Marudut Hasiholan. Ia mengungkap pihaknya mengantongi bukti otentik terkait adanya dugaan keterlibatan Bos Bomba Group, Iwan Bomba .

Menurutnya, Hanifah Husein, istri mendiang Ferry Mursidan Baldan adalah korban kriminalisasi, yang sejak setahun lalu telah dinyatakan sebagai tersangka kasus penggelapan saham PT. Batubara Lahat oleh Direktorat Tindak Pidana Khusus Bareskrim Polri.

"Sosok Iwan Bomba atau Setiawan Ichlas adalah pihak yang patut diduga sebagai dalang kriminalisasi Hanifah Husein," kata Marudut kepada wartawan, Minggu 11 Desember 2022.

"Kami memiliki bukti otentik yang secara jelas menyebutkan peran Iwan Bomba dalam melakukan upaya hostile take over tambang diatas IUP PT Batubara Lahat," lanjutnya.

Lebih lanjut Marudut menekankan bahwa ia juga  akan melaporkan oknum notaris yang terlibat di dalam upaya kriminalisasi ini.

"Kami sangat menyesalkan mengapa Bareskrim Polri bisa digunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk melegalkan keinginan mereka menguasai lahan tambang milik orang lain," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Prof Suparji Ahmad mengatakan bahwa pihak kepolisian seharusnya bekerja sesuai dengan alat bukti, profesionalitas dan berkeadilan serta tak boleh ada kriminalisasi.

PRAPERADILAN

"Penegakan hukum harus sesuai alat bukti, tidak boleh ada kriminalisasi," kata Suparji, yang menyarankan agar Hanifah Husein sebagai pihak yang merasa dirugikan dalam kasus tersebut, mengajukan praperadilan.

Senada Pakar Hukum Pidana Universitas Gajah Mada (UGM) Muhammad Fatahillah Akbar menilai jika pihak kuasa hukum tersangka atau pihak yang merasa dirugikan memilik bukti yang otentik, harus dilihat relevansinya. 

Berita Terkait

News Update