Indonesia Jalin Kerja Sama Perdagangan Bebas dengan Negara EAEU

Minggu 11 Des 2022, 17:31 WIB
Presiden Kazakhstan Kassym Jomart Tokayev. (ist)

Presiden Kazakhstan Kassym Jomart Tokayev. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Indonesia dan Eurasia Economic Union (EAEU) melakukan penandatanganan kerja sama perdagangan bebas untuk meningkatkan volume dan nilai perdagangan dengan Kazakhstan.

"Tahun ini saja nilai perdagangan Indonesia-Kazakhstan bisa melampaui 600 juta dolar AS. Tertinggi dari semua negara ASEAN yang ada di Kazakhstan," kata Dubes RI untuk Kazakhstan, Fadjroel Rachman dalam keterangannya yang diterima Minggu (11/12/2022).

Mantan Juru Bicara Presiden Joko Widodo ini mengungkapkan, tahun depan semoga sudah bisa mendekati USD1 miliar dolar AS Apalagi kalau Free Trade Agreement (FTA), atau perjanjian perdagangan bebas  sudah ditandatangani.

Dubes Fadjroel sangat bersyukur atas peluncuran perundingan perjanjian perdagangan bebas Indonesia-EAEU tersebut dan berharap terjadi percepatan atas penyelesaiannya.

"Kami mendoakan tahun depan perjanjian perdagangan bebas tersebut sudah bisa ditandatangani," tutur Dubes Fadjroel.

Dubes Fadjroel membenarkan bahwa dengan FTA nantinya ada berbagai kemudahan yang akan meningkatkan volume dan nilai perdagangan antara Indonesia-Kazakhstan.

Ia menambahkan perundingan ini lakukan sebagai upaya Indonesia untuk memperluas pasar nontradisional, khususnya ke negara-negara di kawasan Eurasia yang terdiri atas Rusia, Kazakhstan, Armenia, Belarusia, dan Kyrgyzstan.

"Kazakhstan merupakan negara terbesar dan terkaya di Asia Tengah sehingga sangat potensial menjadi mitra ekonomi Indonesia," tambah Fadjroel.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang juga hadir dalam FTA secara  virtual itu menyampaikan bahwa kawasan Eurasia sangat strategis bagi Indonesia.

"Indonesia memandang persatuan ekonomi Eurasia sebagai mitra dagang yang penting," katanya.

"Perdagangan bilateral kedua belah pihak terus mengalami pertumbuhan. Pada tahun 2021 mencapai US$ 3,3 miliar dolar AS, atau Rp 50,82 triliun (kurs Rp 15.400). Angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2020 senilai 2,2 miliar dolar atau Rp33,88 triliun," tambahnya. (johara)

Berita Terkait
News Update