JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ahli sosiologi agama, Jamhari, menepis dugaan kematian sekeluarga yang ditemukan membusuk di Kalideres pada Kamis (10/11/2022) merupakan pengikut dari sekte tertentu.
"Mereka bukan penganut sekte apalagi apokaliptik, mereka orang normal yang bisa meninggal secara wajar karena penyakit dan lain-lain," katanya dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat (9/12/2022).
Hal itu disampaikan Jamhari berdasarkan beberapa fakta saat penyelidikan, salah satunya anggapan keluarga yang tertutup dan mengisolasi diri di rumahnya.
"Karena setelah dirunut, mereka memang cenderung tertutup dan mengisolasi diri. Ditambah lagi situasi pandemi," jelasnya.
Sebelumnya, polisi juga sempat menyatakan ada temuan buku dari berbagai agama di dalam rumah. Atas temuan itu, Jamahri meyakini tidak ada hal yang aneh dari buku tersebut.
Jika dilihat dari kategori agama yang ada, buku-buku tersebut berisi tentang agama Kristen, Islam, dan Budha.
Jamhari menyebut, buku paling banyak ditemukan merupakan buku yang berkaitan dengan ajaran Islam.
Setelah dilihat, Jamhari menyimpulkan tidak ada yang aneh dan istimewa dari temuaan buku-buku itu. Pasalnya, buku bisa ditemukan dan dibeli di tempat umum.
"Saya kira ini bukan menunjukkan bahwa mereka sedang mengkaji suatu pemahaman sekte atau keagamaan tertentu," kata Jamhari.
Soal temuan adanya sejumlah tulisan mantra dalam sejumlah lembar kertas, Jamhari juga menepis dugaan penganut sekte tertentu.
Dikatakannya, tulisan mantra tersebut tertulis ayat Al-quran disertai dengan minuman jeruk nipis. Temuan itu, kata Jamhari, merupakan ramuan obat biasa yang disertai doa untuk penyembuhan keluarga itu.