ADVERTISEMENT

Pengamat: Sosok Capres yang Akan Dipilih KIB, Bakal Mempengaruhi Peta Politik Nasional

Kamis, 8 Desember 2022 23:53 WIB

Share
Tiga petinggi KIB dari tiga parpol menyatakan solid. (foto: ist)
Tiga petinggi KIB dari tiga parpol menyatakan solid. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat politik dari Universitas Diponegoro, Teguh Yuwono mengatakan hingga saat ini Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) belum memiliki capres kuat dari internal. Namun, sosok Capres yang akan dipilih KIB tetap akan mempengaruhi peta konstetasi Capres-Cawapres 2024.

Menurutnya, dinamika dalam tubuh koalisi yang beranggotakan Golkar, PAN dan PPP itu pada akhirnya akan memengaruhi peta politik nasional.

“Sehingga tokoh-tokoh siapa yang diusung KIB sangat menentukan di dalam proses politik, kenapa kemudian panjang lebar lobi-lobi, ya ada di situ,” ujar Teguh dalam keterangannya, Kamis, (8/12/2022).

Teguh menuturkan, ketiga parpol KIB sampai saat ini masih solid, bahkan bersama-sama menyatakan akan ada partai di parlemen yang bergabung. Secara teori, kata dia, semakin besar parpol maka semakin besar pula tantangan dan bargaining politiknya.

"Jadi tidak mungkin sebuah parpol bergabung tanpa ada kepentingan, karena kepentingan ini yang kemudian nanti akan mengemuka, gabung dalam sebuah proses inisiasi politik bersama, atau proses target politik bersama,” tuturnya.

Apabila koalisi KIB membesar, lanjut Teguh, tentu ada banyak bargaining politik yang sedang dimainkan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Plt Ketum PPP Mardiono. Namun hal lain yang tidak bisa dipungkiri adalah keberadaan sosok yang dianggap kuat untuk diusung oleh KIB.

“Tentu yang menjadi pertanyaan pokok adalah tentang dua figur dan dukungan parpol dan masyarakat dihitung dari mana, seberapa besar seseorang berpotensi memenangkan pemilihan, angka, proses seperti apa, itu yang menjadi dasar koalisi hitungannya kalah atau menang," kata Teguh.

Sebelumnya, Ketum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas mengatakan, KIB membuka pintu buat partai bergabung. Zulhas pun mengajak PKS dan Gerindra untuk gabung dengan KIB.

"Nambah boleh, jadi misalnya PKS mau masuk, Gerindra mau gabung boleh aja," kata dia di DPP PAN, Selasa, 6 Desember, malam.

Soal capres, Zulhas mengatakan, akan dibicarakan dengan parpol di KIB dan partai tambahan tersebut.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT