JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur beberapa waktu lalu menimbulkan duka mendalam bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Pasca gempa bumi ini, banyak warga yang kehilangan tempat tinggal, bahkan kerabat dan anggota keluarga.
Dan hal ini menimbulkan trauma serta tekanan mental tersendiri. Belum lagi para Relawan yang secara tak langsung ikut merasakan luka batin para warga.
Untuk memulihkan mental korban, Founder Shaka Faoundation, Hindra Gunawan dan team menginisiasi sebuah program pelatihan Trauma Healing bagi para korban Gempa Cianjur dan Relawan yang bertugas, berkoordinasi dengan Denny Andrian dari Moeldoko Center yang juga merupakan Penasehat SHAKA Foundation yang mendapatkan dukungan penuh dari Jabar Quick Response.
SHAKA Foundation adalah sebuah yayasan nirlaba asal Indonesia yang didirikan sejak tahun 2019 dengan tujuan utama untuk membantu tiap individu melepaskan stress akibat peristiwa traumatis, termasuk bencana alam.
Maka dari itu, dengan membawa metode Trauma and stress Releasing Exercise (TRE), team SHAKA Foundation & TRE Indonesia hadir di Kabupaten Cianjur selama 3 hari (6 - 8 Desember 2022) sebagai usaha untuk membantu para korban secara emosional dan menguatkan mental mereka sehingga tiap individu dapat merasa lebih tenang, ikhlas, pasrah, dan dapat segera kembali bangkit untuk menghadapi hari-harinya dengan penuh semangat.
TRE adalah sebuah teknik yang menggunakan kecerdasan tubuh dengan membiarkan tubuh bergetar. Getaran ini adalah cara tubuh untuk melepaskan stres, tekanan, ketegangan dan emosi yang terakumulasi berkepanjangan dalam tubuh manusia.
Aman untuk dilakukan oleh anak kecil dan orang dewasa, metode self healing ini dapat dipraktekkan sendiri seumur hidup setelah mendapatkan 1 kali pelatihan dan pendampingan dari team TRE Indonesia yang hadir bersama SHAKA Foundation.
Kunjungan ini pum memberikan kesan tersendiri bagi Hindra Gunawan, Founder TRE Indonesia & SHAKA Foundation, karena para korban terlihat sangat guyub dan saling peduli satu sama lain.
"Mereka welcome sekali, sangat mudah diajak kerja sama dan bahkan Kepala Desa sendiri ikut turun membantu kami berinteraksi dengan para korban. Beberapa Relawan dan Ibu-Ibu di sini juga menemani kami dari pagi sampai sore untuk pindah dari satu tenda ke tenda lain dan memberikan pelatihan" ujar Hindra dalam keterangannya, Kamis (8/12/2022)
Ia mengungkapkan, setidaknya ada 310 orang (termasuk anak-anak) mengikuti pelatihan TRE ini. Dampaknya pun bisa dirasakan langsung oleh para peserta. Setelah menjalani pelatihan, mereka terlihat lebih tenang dan bahagia, setelah sebelumnya rasa was-was akan ada gempa susulan tergambar jelas di wajah mereka.