ADVERTISEMENT

Aksi Bom Bunuh Diri Kembali Terjadi, Densus 88 Kebobolan?

Kamis, 8 Desember 2022 07:23 WIB

Share
Pasca bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, seluruh Mapolsek hingga Mapolda dijaga ketat. (foto: ist)
Pasca bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, seluruh Mapolsek hingga Mapolda dijaga ketat. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Para pelaku diamankan dari berbagai daerah. Sebelum melakukan aksi, Densus 88 Anti Teror lebih dulu menyergap. Namun kini terkesan kebobolan.

Lembaga semacam Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memang penting untuk meluruskan ideologi yang salah.

Namun sayangnya, seperti tak efektif. Ajaran radikalisme, ekstrimis atau menyimpang lainnya masih saja ada, bahkan kemungkinan berkembang.

Bom bunuh diri dianggap syahid oleh secuil mereka yang meyakini. Padahal, keyakinan lain menyatakan bahwa aksi bunuh diri, sama seperti menceburkan diri ke api neraka. Bukan surga yang didapat. Tapi keraknya api panas tempat manusia pendosa disiksa.

Dibutuhkan peran maksimal dari pemerintah dalam meluruskan ideologi ekstrimisme.

Dunia pendidikan punya peran penting. Namun sayang, kadang kala dunia pendidikan tak berpihak pada kelompok ekonomi lemah.

Sebab, dengan kejadian ini, lagi-lagi Islam yang disalahkan. Karena memang kebetulan, di TKP ada pelaku dengan nama muslim. (Kurniawan)

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT