Polemik SDN Pondok Cina 1 Depok Setelah 'Digusur' Masjid, Awalnya Sekolah Rakyat Hibah dari Tokoh Beji

Senin, 5 Desember 2022 05:00 WIB

Share
Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pondok Cina 1. (foto: poskota/angga)
Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pondok Cina 1. (foto: poskota/angga)

PEMINDAHAN Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pondok Cina (Pocin) 1 ke SDN Pocin 3 dan 5, menuai penolakan dari orang tua murid. Meskipun sudah ditutup, namun dalam beberapa minggu ini, sejumlah murid masih tetap belajar. Tapi, mereka tidak diajar oleh guru, melainkan oleh relawan.

Mengusut asal-usul sekolah SDN Pocin 1, dulunya merupakan sekolah rakyat. Lahannya milik tokoh Pondok Cina bernama Jaya Kasihwi Laga, atau biasa dipanggil Haji Djaja. 

"Dulu awal SDN Pocin 1 ini merupakan sekolah rakyat. Lahannya hibah dari seseorang warga Beji, pada tahun 1946. Penyerahan lahan ke warga untuk pendidikan. Lalu diserahkan ke Dinas Pen- didikan. Setelah itu, diserahkan ke Kota sehingga tidak ada SK dasarnya," ucap Hendro, salah satu wali murid 4 SDN Pocin 1 Beji.

Setelah berdiri puluhan tahun, kini Gedung SDN Pocin 01 akan digusur Masjid Jami Al Quddus. Selanjutnya, SDN Pocin 1 akan dimerjer dengan SDN Pocin 3 dan SDN Pocin 5. Namun upaya Pemkot Depok ini mendapat penolakan dari orang tua murid.

Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Depok, Dudi Mi'raz, mengatakan bahwa di lokasi SDN Pocin 1 Beji akan segera dibangun Masjid Jami Al Quddus.

"Masjid yang akan dibangun diberi nama Masjid Jami Al Quddus. Dibiayai sepenuhnya oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Selain itu juga telah mendapat persetujuan warga dan Forum Keru- kunan Umat Beragama (FKUB)," ujar Dudi Mi'raz kepada wartawan.

Bahkan, lanjut Dudi Mi'raz, Gubernur Ridwan Kamil sudah meninjau lokasi, pada 14 Februari 2022 lalu. "Kami pun mendengar langsung dari Lurah dan Camat di lokasi saat menerima kunjungan Pak Gubernur, bahwa pemerintah mendukung relokasi ini. Serta dibukukan melalui berita acara persetujuan warga sebagai persyaratan yang harus dilampirkan, sebagai persyaratan di FKUB. Yang tanda tangan ada 150 warga Pondok Cina, termasuk Ketua RT 02 di wilayah tersebut," katanya.

Mantan Kasat Pol PP Kota Depok ini mengungkapkan, masing-masing warga yang menyetujui juga dimintakan foto copy KTP serta tanda tangan. "Nanti yang dibangun itu masjid jami', bukan masjid raya atau masjid agung. Karena masjid jami dengan masjid raya kapasitasnya berbeda. Masjid jami kapasitasnya hanya bisa menampung 1.000 jamaah, sementara masjid raya bisa 10.000 jamaah," bebernya.

Selain itu, lanjut Dudi, Pemkot Depok telah mempersiapkan langkah-langkah persiapan untuk pembangunan masjid sejak November 2021 lalu.

"Nantinya, masjid akan berdiri di atas lahan seluas 1.603 meter. Keberadaan masjid ini dapat dipergunakan untuk masyarakat yang melintas di Jalan Margonda dan masyarakat sekitar. Karena di Jalan Margonda saat ini belum ada masjid," paparnya.

Halaman
Reporter: Angga Pahlevi
Editor: Cahyono
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar