ADVERTISEMENT

Menko PMK: Perempuan Muda Harus Mandiri dan Berdaya, untuk Wujudkan Indonesia Maju

Senin, 5 Desember 2022 10:26 WIB

Share
Menko PMK Muhadjir Effendy dalam Muktamar XIV Nasyiatul Aisyiyah. (ist)
Menko PMK Muhadjir Effendy dalam Muktamar XIV Nasyiatul Aisyiyah. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID -  Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, perempuan muda harus diberdayakan untuk mencapai Indonesia Maju.

“Pemberdayaan perempuan muda ini bisa dimulai dari lingkungan organisasi, dengan memberikan program-program pemberdayaan perempuan. Contohnya di Nasyiatul Aisyiyah ini,” kata Muhadjir saat memberi sambutan pada penutupan Muktamar XIV Nasyiatul Aisyiyah (NA) di Bandung, Minggu  (4/12/2022).

Adapun dalam pelaksanaan Muktamar XIV Nasyiatul Aisyiyah diikuti oleh 700 lebih kader dan telah ditetapkan 9 (sembilan) formatur dari total 67 kader NA yang telah mendaftarkan diri dari seluruh Indonesia untuk calon sementara anggota PPNA periode 2022-2026. Dengan Ketua Umum NA terpilih yakni Ariyati Puspitasari.

Turut hadir dalam Penutupan Muktamar XIV NA, Ketua Umum Pimpinan Aisyiyah Nyai Salmah Orbayinah, Ketua Umum Pimpinan Nasyiatul Aisyiyah Ariati Dina Puspitasari, Ketua Umum Pimpinan Muhammadiyah Jawa Barat Syuhada, Aisyiyah Jawa Barat Nyai Ia Kurniati, Pimpinan Aisyiyah dan Muhammadiyah lainnya serta seluruh perserta muktamar. 

Ia menambahkan, NA sebagai organisasi yang strategis karena terdiri dari perempuan muda produktif harus berkomitmen dalam pemberdayaan ekonomi semua kader dan penting untuk merekrut simpatisan dan kader baru.

“Upayakan ada program yang didampingi dengan kegiatan produktif. Nasyiatul Aisyiyah ini strategis karena terdiri dari perempuan produktif, sehingga puncak produktivitas harus dimanfaatkan momennya,” jelas Menko PMK.

Selain itu, Ia menjelaskan, menurut data BPS tahun 2022, saat ini jumlah kepala rumah tangga perempuan yakni 14,17 persen. Peran perempuan menjadi kepala rumah tangga ini menurutnya dikarenakan perceraian ataupun ditinggal suaminya.

Sementara itu, menurut Komnas Perempuan, banyak dari kasus perceraian disebabkan oleh masalah ekonomi dan perselisihan atau tidak harmonis. Menko PMK menilai, hal tersebut dikarenakan pasutri yang belum cukup matang dan perkawinan dini.  

Maka dari itu, Ia sangat mendukung keberadaan  organisasi seperti NA yang dapat menjangkau perempuan muda untuk diberdayakan menjadi perempuan mandiri dan produktif.

"Nasyiatul Aisyiyah harus memperluas radiusnya untuk menjangkau perempuan muda milennial agar diberdayakan dan melek digital," tuturnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Rizal Siregar
Editor: Tri Haryanti
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT