LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Mutu pendidikan di Kabupaten Lebak belum optimal, soalnya menurut Bupati Iti Octavia Jayabaya, dunia pendidikan di Lebak masih kekurangan guru dan ruang kelas.
Kondisi tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Lebak, Iti Oktavia Jayabaya di hadapan para Mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa pada momentum perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) atau hari jadi Kabupaten Lebak, pada Jum'at (2/12/2022) lalu.
Menurut Bupati bahwa, mengenai pendidikan di Lebak, sejauh ini masih kekurangan guru dan juga kekurangan ruang kelas, bukan hanya di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan SLTP saja. Akan tetapi, termasuk juga di tingkat SLTA.
"Namun untuk SLTA sudah kami sampaikan ke Pemprov Banten supaya ada penambahan ruang kelas, karena memang untuk SLTA ini kewenangannya Provinsi Banten," ungkap Bupati, Senin (5/12/2022).
Dijelaskan Bupati, untuk siswa lulusan dari SMP itu dalam setiap tahunnya mencapai 17 sampai 18 ribu orang. Sementara yang tertampung oleh tingkat SMA itu hanya sekitar 8 ribu siswa.
"Jadi untuk bisa menampung semua siswa harus ada ruang kelas baru. Dan hal ini sudah kami sampaikan agar ada penambahan RKB. Jika soal lahan bisa disiasati, baik itu ditingkatkan ataupun bagaimana yang penting ada RKB," katanya.
Selain ruang kelas lanjut Bupati, di Lebak juga masih kekurangan guru sekitar 4000 guru, ditambah untuk guru TK atau PAUD, yang saat ini masih banyak latar belakang pendidikannya yang belum sarjana.
"Makanya tahun depan kita akan anggarkan untuk program beasiswa bagi guru PAUD untuk bisa setara pendidikannya sarjana," ujarnya.
Upaya untuk pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan serta SDM nya terus dilakukan, seperti tahun ini saja ada pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sekitar sebanyak 151 orang.
"Makanya secara bertahap, kami terus melakukan upaya-upaya agar pendidikan di Lebak ini maju. Baik pemenuhan SDM, sarananya serta kebutuhan lainnya," tutur Bupati. (Samsul Fatoni).