ADVERTISEMENT

Aktivitas Vulkanik Gunung Api Semeru Terus Menunjukkan Peningkatan, Status Berubah dari 'Siaga' Menjadi 'Awas'

Minggu, 4 Desember 2022 16:19 WIB

Share
 Penyelamatan warga dari letusan Gunung api Semeru, Jawa Timur. (BNPB)
 Penyelamatan warga dari letusan Gunung api Semeru, Jawa Timur. (BNPB)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Aktivitas vulkanik  Gunung Api Semeru terus menunjukkan peningkatan  vulkanik, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunungapi Semeru dari ‘Siaga’ menjadi ‘Awas’ atau dari Level III menjadi Level IV.

Peningkatan status tersebut dimulai pukul 12.00 WIB, Minggu (4/12/2022). Gunungapi terus menyemburkan Awan Panas Figuran (APG) yang berasal dari tumpukan material di ujung lidah lava, yang berada sekitar 800 meter dari puncak (Kawah Jonggring Seloko) dengan jarak luncur  mencapai 7 kilometer  dari puncak ke arah Besuk Kobokan.

Abdul Muhari, Ph.D. Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam keterangannya yang diterima Minggu  (4/12) mengungkapkan,  aktivitas erupsi dan awan panas guguran di Gunungapi Semeru masih sangat tinggi. 

Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunungapi Semeru.

Dengan adanya peningkatan aktivitas vulkanik tersebut, maka Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunungapi Semeru dari ‘Siaga’ menjadi ‘Awas’ atau dari Level III menjadi Level IV, terhitung per pukul 12.00 WIB pada Minggu  (4/12).

Sehubungan dengan adanya peningkatan status tersebut, maka PVMBG merekomendasikan kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat diharapkan tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Lebih lanjut, masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer mdari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Di samping itu, masyarakat diharapkan agar selalu mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Adapun masyarakat juga diimbau untuk tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan mengenai aktivitas Gunung api Semeru, dan mengikuti arahan dari Instansi yang berwenang yakni Badan Geologi yang akan terus melakukan koordinasi dengan BNPB dan K/L, Pemda, dan instansi terkait lainnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT